Ads

Rabu, 05 November 2014

Trik-Trik Restoran yang bisa Membuatmu Sakit




Di akhir pekan, banyak orang bersantap di restoran. Meski terasa lebih nyaman karena Anda tinggal duduk dan menyantap makanan, Anda tidak tahu kebersihan dapur dan bahan-bahan yang menyusun hidangan Anda. Keracunan makananpun bisa saja terjadi.

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar terhindar dari risiko kesehatan karena bersantap di luar. Berikut saran dr. Oz..


1. Daging busuk


Beberapa restoran menyajikan daging yang sudah tak segar sebagai steak well-done. Sebab, semakin lama Anda memasak daging, semakin rasanya tersamar. Apalagi jika steaknya disiram saus, rasanya semakin tersembunyi. Hal yang sama berlaku bagi sajian ikan.

Jika Anda tak mengonsumsi babi, berhati-hatilah saat memesan daging sapi muda (veal). Karena mahal, daging sapi muda sering diganti dengan daging babi. Biasanya daging tersebut dipukul-pukul serta dilapisi tepung roti dan saus.

Karena itu, pesanlah steak dengan tingkat kematangan medium karena daging yang digunakan harus segar. Hati-hati dengan ikan yang diolah menjadi sup (terutama soup of the day) atau dimasak dengan kuah kental. Minta daging sapi muda untuk dipanggang saja, tidak dilapisi tepung roti. Selain lebih sehat, Anda juga bisa lebih mudah menilai kualitas daging.




2. Prasmanan adalah tempat bakteri berkembang biak

Makanan yang tersaji secara prasmanan mengalami suhu tak konsisten. Makanan di dasar panci agak hangus, namun makanan di permukaan dingin. Selain itu, West Virginia University pernah menemukan bahwa scrambled egg yang disajikan prasmanan ternyata dibuat dari pengganti telur cair.

Sebaiknya, pergilah ke restoran penyaji makanan prasmanan saat baru dibuka. Jadi, makanan yang tersedia masih segar karena baru dimasak. Pilih pasta, gandum-ganduman, atau sayuran dan hindari olahan daging.




3. Menu spesial adalah pilihan buruk

Menu spesial (special of the day) biasanya berganti setiap hari dan ditawarkan dengan harga lebih mahal. Sayangnya, hidangan tersebut biasanya terbuat dari makanan yang perlu disingkirkan secara cepat. Contohnya daging, ikan, dan sayur yang sudah tak segar serta saus sisa. Makanan ini justru bisa menimbulkan keracunan.

Kalau Anda tertarik dengan menu spesial, jangan malu bertanya tentang bahan-bahan yang digunakan. Sebaiknya jangan memesan menu spesial di hari Minggu. Sebab, restoran jarang dikirimi pasokan makanan di akhir pekan. Jadi, kemungkinan makanan yang disajikan pada Minggu malam sudah disimpan di kulkas beberapa hari.





4. Jangan datangi restoran yang akan tutup

Sebaiknya jangan bersantap di restoran yang akan tutup sejam lagi. Anda akan mendapat hidangan yang bahan-bahannya telah disiapkan berjam-jam sebelumnya. Bakteri jadi punya banyak waktu untuk berkembang biak. Para stafnyapun mulai beres-beres. Jangan-jangan, makanan Anda terkena sedikit semprotan pembersih.

Sebaiknya, cari restoran yang punya waktu operasi lebih panjang. Stafnyapun akan melayani Anda dengan lebih baik karena tak terburu-buru.




5. Toilet kotor, berarti dapurnya juga kotor

Ingin mengetahui seberapa bersih dapur sebuah restoran? Cek saja kebersihan toiletnya, karena biasanya hal ini menunjukkan seberapa jauh staf restoran menjaga kebersihan di seluruh bagian restoran. Jika WC dan wastafelnya saja kotor, bagaimana dengan kulkas dan meja di dapur?

Dr. Oz menyarankan untuk tidak bersantap di restoran yang tempat sampah di toiletnya berisi lebih dari setengah. Jika tidak ada tisu toilet dan sabun, berarti toiletnya tidak diawasi dan dibersihkan secara rutin.




6. Lemon tidak dicuci

Kebanyakan restoran tidak mencuci lemon. Buah ini dibiarkan saja di bungkusnya sampai terhidang di piring Anda. Lewat uji independen, Dr. Oz menemukan bahwa lemon dari beberapa restoran dipenuhi kuman, termasuk jamur, bakteri, Staphylococcus, dan jamur Candida.

Sebaiknya, minta lemon untuk Anda peras sendiri, tidak diperaskan di dapur restoran. Pastikan airnya tak menyentuh kulit lemon yang penuh kuman.




7. Jangan minta staf membungkuskan makanan

Jika makanan tak habis, biasanya kita menyerahkannya kepada pelayan untuk dibungkuskan. Namun, tidak ada tempat khusus untuk membungkus makanan sisa di dapur. Jadi, piring Anda bisa saja diletakkan di samping piring-piring kotor dan bahkan sampah.

Lebih baik, minta wadah untuk membungkus, lalu masukkan sendiri makanan sisa Anda ke dalamnya.




8. Karaf minuman jarang dicuci

Karaf minuman, biasanya untuk mengisi ulang air putih atau teh, terkadang dicuci hanya sekali sehari, yakni di malam hari saat restoran akan tutup. Artinya, di siang hari, teko minuman digunakan berulang-ulang. Meski di dalamnya hanya terdapat air putih, bukan berarti teko tersebut bersih.

Saat pelayan mengisikan gelas Anda, perhatikan apakah teko tersebut mengenai bibir gelas Anda. Jika iya, berarti teko yang sama juga mengenai bibir gelas pelanggan lain. Bayangkan kuman yang terkumpul dan bisa jadi terminum oleh Anda!

Solusinya, Anda bisa meminta sedotan agar tak perlu meminum langsung dari gelas.




Bukan berarti semua restoran kayak gini. Tapi dengan adanya artikel ini diharapkan kita lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih menu ataupun restoran tempat kita makan.







sumber:
http://www.doctoroz.com/slideshow/dirty-secrets-restaurants-dont-want-you-know
http://food.detik.com/read/2014/10/25/125155/2729418/900/sstt-ini-trik-trik-restoran-yang-bisa-membuat-anda-sakit--1-
.

Ads

Daftar Isi