Ads

Selasa, 25 November 2014

Asal Mula Kata "Bajingan"



‘Bajingan’ adalah sebuah istilah yang muncul di tanah Jawa untuk menunjuk seorang pengendara gerobak sapi. 
Lantas mengapa istilah ini menjadi bergeser maknanya menjadi kata makian saat seseorang sedang marah atau frustasi? Padahal arti kata tersebut sebenarnya menunjuk pada sebuah profesi.

Pada tahun 1940-an di daerah Banyumas, Jawa Tengah, sarana transportasi sangatlah susah untuk ditemui. Kegiatan berdagang dari kota ke kota menjadi sulit. Selain berjalan kaki, untuk mengatasi kesulitan transportasi masyarakat menggunakan jasa gerobak sapi untuk berpindah tempat. Namun kedatangan gerobak sapi, atau lebih dikenal dengan ‘bajingan’, tidak dapat dipastikan waktunya. Kadang ‘bajingan’ datang pada pagi atau siang hari, atau bahkan tengah malam. Masyarakat yang ingin menggunakan jasa ‘bajingan’ terkadang harus menunggu selama berjam-jam untuk mengangkut barang dagangannya ke kota.

Dan kemudian muncul kalimat ungkapan kekesalan masyarakat seperti, “Bajingan suwe tenan sih tekane!” Yang berarti : “Bajingan lama sekali sih datangnya!” Dari situ ‘bajingan’ memiliki pergeseran makna menjadi seperti sebuah umpatan untuk keterlambatan seseorang. Masyarakat kemudian menganalogikan ‘bajingan’ menjadi sesuatu atau seseorang yang datang tidak tepat pada waktunya. Seperti kalimat, “Saka ngendi bae koe, suwe temen sih kaya bajingan.” Yang berarti : “Dari mana saja kamu, lama sekali seperti bajingan.“

Dan sekarang ‘bajingan’ telah semakin bergeser maknanya menjadi umpatan yang lebih umum. Bukan lagi hanya merujuk pada ungkapan kekesalan untuk sebuah keterlambatan.





Sumber : strov.co.cc
.

Ads

Daftar Isi