Ads

Senin, 06 Oktober 2014

Hubungan Erat Pohon Pisang dan Masyarakat Indonesia



Siapa yang tidak mengenal Pohon Pisang ? tanaman yang satu ini sudah sangat dikenal sebagai salah satu tanaman yang menghasilkan buah bernama Pisang. 

Kami yakin hampir semua orang pernah menikmatinya serta melihat tanamannya. Jika dipikir-pikir, ternyata Pohon Pisang sangat erat hubungannya dengan Masyarakat Indonesia, mengapa demikian ? 

Ada Apa Dengan Pohon Pisang ?




1. Pohon Pisang Memberikan Pelajaran Tentang Hidup


Pelajaran Pertama yang diberikan Pohon Pisang adalah tentang semangat dalam menjalani hidup. jika Pohon Pisang ditebang sampai putus batangnya, maka ia akan tumbuh lagi persis dari pusat batangnya. 

Tak peduli berapa kali ia dibabat batangnya sampai putus sekalipun, ia tetap tumbuh dan tumbuh lagi sampai dewasa dan berbuah. Itu bisa menjadi contoh bagi kita sebagai makhluk yang berfikir, sekeras apapun cobaan dalam hidup kita, tidak peduli berapa kali kita terjatuh dan gagal, kita harus bisa bangkit kembali untuk tetap menjalani hidup.

Pelajaran Kedua adalah tentang Mengisi Hidup dengan Kebaikan, tahukah kamu bahwa Pohon Pisang dalam Kondisi Normal akan mati setelah Berbuah ? Itu artinya ia memberikan sebuah kebaikan sebelum mati, pernahkah kita berfikir dan merenungkan itu ? Apakah kita sudah berbuat baik dalam hidup ini (sebelum kita mati) ???





2. Pohon Pisang Dan Misteri


Pohon Pisang menurut sebagian masyarakat kita adalah satu dari sekian banyak pohon yang menjadi tempat tinggal Hantu. benar atau tidaknya hal tersebut kami juga tidak tahu. Banyak mitos yang berkembang tentang itu lewat cerita-cerita dari mulut ke mulut. 

Pohon pisang menjadi identik dengan sesuatu yang angker, film-film dan tayangan televisi pun jika mengandung misteri akan selalu mengambil lokasi di kebun pisang. Apakah itu juga sebuah pertanda ? Tanyakan saja kepada mereka yang percaya.




3. Pohon Pisang dan Anak-Anak


Disana sudah sangat jelas tergambar bahwa Pohon Pisang bagi sebagian besar anak-anak di Negara Kita ini adalah sarana dan prasarana bermain yang sangat menyenangkan, Pohon Pisang dengan berbagai bagiannya mengajarkan anak-anak tentang sebuah kreativitas dan kesederhanaan (karena bermain dengan pohon pisang tidak mengeluarkan biaya). 

Saat ini mungkin kita jarang melihat anak-anak masih bermain dengan bagian dari pohon pisang, tapi kami yakin dan percaya kegiatan itu masih tetap ada, entah dibagian mana dari Negara yang Luas ini.





4. Lezatnya Kuliner Nusantara dari Pisang


Hampir semua bagian dari Pohon Pisang itu bisa diolah menjadi kuliner yang lezat (kecuali Akar, Batang buah dan Daun beserta pelepahnya). Di Pulau Bali dan Lombok ada sebuah kuliner yang cukup terkenal, namanya ARES, bahan utamanya adalah Batang Pisang Muda, konon katanya di daerah lain kuliner jenis ini juga ada. Jantung Pisang di beberapa daerah juga bisa dibuat kuliner, biasanya di buat sayur lodeh. Sedangkan untuk kue atau makanan olahan pisang, sangat beraneka ragam, tersebar di seluruh bagian Nusantara. 

Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain keripik pisang asal Lampung, sale pisang (Bandung), pisang molen (Bogor), dan epe (Makassar). Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain.





5. Daun Pisang sebagai Pembungkus Warisan Nenek Moyang


Bungkus makanan yang terbuat dari daun pisang mengesankan kekhasan kuliner tradisional Indonesia. Daun pisang yang lebar dan lentur cocok dipakai untuk masakan maupun kue. Makanan pun menjadi wangi dan sedap. Jarang sekali di belahan dunia manapun sebuah kemasan dapat juga berfungsi sebagai penyedap atau pengharum makanan. Kemasan dari daun pisang merupakan warisan nenek moyang yang patut untuk dilestarikan. 

Tercatat ada beberapa bentuk model bungkus khas Indonesia, Nusantara sungguh kaya akan khasanah kebudayaan, bungkus daun pisang merupakan salah satu budaya tradisi yang patut untuk kita pertahankan dalam perjalanannya. Disamping menambah aroma makanan, bungkus pisang juga relatif aman, karena merupakan kemasan dengan bahan dasar alam, lebih aman dibandingkan dengan tas plastik, kertas, atau bahan-bahan sintetis lainnya.






6. Pohon Pisang dalam Merdunya Lagu


Begitu dekatnya buah pisang dengan masyarakat Indonesia, sehingga pisang ikut terbawa dalam budaya tradisi dolanan yang sudah menjadi tradisi di setiap daerah di Indonesia. Jika suku Jawa memiliki Cublek-cublek Suweng yang dikenal sebagai lagu dolanan, maka suku Banjar juga memiliki lagu dolanan yakni Ampar-ampar Pisang. 

Ampar-ampar Pisang berasal dari Kalimantan Selatan dan sudah dikenal di seluruh Indonesia. Tidak ada artikulasi khusus dalam syair lagu ini, karena memang lagu ini hanya permainan kata dalam Bahasa Banjar, biasanya digunakan untuk permainan anak-anak dengan cara menepuk kaki sambil membaca syair tersebut.





7. Pohon Pisang dan Kebudayaan Daerah


Beberapa daerah di Indonesia menggunakan Pisang sebagai salah satu media dalam melakukan acara adat. Di Bali ada sebuah ritual yang disebut dengan perang pisang. Perang tidak selalu memiliki arti sebagai klimaks dari sebuah permusuhan yang memakan korban. 

Acara ini merupakan bagian dari perayaan adat sebagai ungkapan syukur atas panen yang melimpah sekaligus sebagai ajang untuk menggembleng mental pemuda sebelum duduk menjadi pemimpin, tidak hanya kuat secara fisik namun juga bermental tangguh. Selain itu, penggunaan pisang sebagai bahan ritual juga digunakan di Kabupaten Gunung Kidul dalam tradisi ngalap berkah. 

Dalam ritual tersebut terdapat wadah kenduri yang disebut dengan encek, yang terbuat dari batang pisang berukuran sekitar seperempat meter. Dalam setiap pementasan wayang, batang pisang juga menjadi alat untuk menancapkan wayangnya.






sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/541100f61a9975b10f8b456e/
.

Ads

Daftar Isi