Ads

Sabtu, 18 Oktober 2014

Hubungan Erat Pohon Bambu dan Masyarakat Indonesia



Siapa yang tidak mengenal Pohon Bambu ? Menurut Wikipedia, Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. 


Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. 

Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. Jika difikir-fikir, ternyata Pohon Bambu sangat erat hubungannya dengan Masyarakat Indonesia, mengapa demikian ?


1. Pelajaran Hidup Dari Pohon Bambu



Tak hanya menarik ketika ditata untuk menghias taman. Pohon berbatang ramping itu juga mengandung filosofi hidup yang berguna untuk manusia. Beberapa pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari bambu diantaranya :

Sebelum tumbuh akar bambu lebih dulu mengutkan dirinya sendiri, meskipun berakar serabut, pohon bambu tahan terhadap terpaan angin kencang, dengan kelenturannya dia mampu bergoyang bak seorang penari balet, gerak yang mengikuti arus angin …tetapi tetap kokoh berdiri di tempatnya mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup walau penuh cobaan dan tantangan, namun tidak kaku. 

=====================================================
Akar Bambu memiliki struktur yang unik karena terkait secara horizontal dan vertikal, sehingga dia tidak mudah patah dan mampu berdiri kokoh untuk menahan erosi dan tanah longsor di sekitarnya, hikmah yang dapat kita ambil adalah bahwa agar kita mampu berguna baik untuk diri kita sendiri dan orang lain, sehingga akan membuat hidup kita lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan kita.
=====================================================
Bambu juga dapat di simbolkan sebagai sebuah siklus hidup manusia, contohnya setelah tunas tumbuh lalu keluar lah rebung, ini mengajarkan bagaimana kita perlu proses untuk menjadi lebih baik, dengan kesabaran, ketekunan, kegigihan dalam berusaha itu lah yang akan menjadi pintu kesuksesan seseorang, walaupun mungkin standar kesuksesan berbeda setiap orang, tapi itu bisa mengajarkan kita bagaimana cara berproses, hidup bukan sesuatu yang instan tapi dia berproses, tinggal bagaimana kita bisa menjadikan proses ini menjadi lebih berguna bagi kita semua.

=====================================================
Dari klasifikasinya, bambu tergolong dalam tanaman rumput. Tapi, bambu adalah rumput spektakuler. Tingginya terentang dari 30 cm sampai 30 meter. Ia sebuah tanaman rumput yang unik. Nah, inilah pelajarannya. Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya. Kegunaan dan caranya bambu mengekspresikan dirinya menjadikan bambu sebagai rumput yang berbeda. Dalam kehidupan pun, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu. Tetapi, bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang yang ada. Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa





2. Bambu dan Jaman Perjuangan



Pohon Bambu tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Rakyat Indonesia dalam melawan Penjajah, ketika penjajah menggunakan senjata yang cukup modern, maka Rakyat Indonesia menggunakan Bambu yang diruncingkan pada bagian ujungnya, kita mengenalnya dengan nama Bambu Runcing, bahkan saking terkenalnya bambu runcing ini pada masa perjuangan, di Kota Surabaya yang terkenal sebagai kota Pahlawan dibangun sebuah monument Bambu Runcing. Tidak salah memang jika Bambu runcing dijadikan salah satu simbol kepahlawanan.





3. Alat Komunikasi Dari Bambu



Pada zaman dahulu, disaat alat komunikasi masih sangat tradisional, dibuatlah berbagai macam alat yang bisa menjadi penghubung atau isyarat antar warga, beberapa diantaranya dibuat dari bambu, misalnya kentongan atau di Bali lebih dikenal dengan nama Kulkul. 

Memang alat ini dan pemukulnya bisa dibuat dari batang pohon, tapi karena bambu lebih mudah ditemukan dan dibentuk, maka kebanyakan masyarakat membuatnya dari bambu. Bahkan dibeberapa tempat, alat tradisional ini masih setia menghiasi pos ronda yang sewaktu-waktu digunakan oleh warga sebagai pemberi isyarat akan adanya suatu kejadian luar biasa.




4. Bambu Dalam Keceriaan Anak-Anak 



Jika agan adalah anak yang tumbuh besar sebelum tahun 2000an, maka agan pasti pernah membuat dan bermain dengan beberapa permainan yang berbahan dasar bambu, yang paling mudah adalah membuat mobil-mobilan dari bilah bambu, atau bermain layangan, Engrang, sumpit, pletokan, meriam bambu dan masih banyak lagi permainan yang bisa dibuat dari pohon ramping ini, semua tergantung dari kreativitas dari masing-masing anak, dan dengan memainkan bermabagi macam permainan tersebut, maka secara tidak langsung juga memperkenalkan anak pada kesederhanaan, hampir tidak ada biaya yang dikeluarkan.


5. Bambu dan Merdunya Alunan Musik



Di Negara kita ini ada begitu banyak alat musik tradisional yang menggunakan bahan dasar bambu, ini menandakan bahwa bambu memiliki ikatan yang sangat kuat dengan masyarakat Indonesia, yang paling terkenal tentu saja alat musik Angklung, atau Seruling, kemudian ada karinding, calung, sarunai, gamolan, rindik, tatali, pa’ pompang, sasando dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu ada juga lagu yang cukup terkenal dikalangan anak-anak, menggambarkan tentang asiknya bermain layang-layang.

Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang

Bermain berlari
Bermain layang-layang
Berlari kubawa ke tanah lapang
Hatiku riang dan senang






6. Bambu dan Lezatnya Kuliner Nusantara



Selalu ada kisah di dalam setiap kuliner, begitu pula dalam beragam tradisi bersantap dan aneka kuliner di sejumlah kawasan di Nusantara. Banyak sekali kuliner lezat yang dibuat dengan memanfaatkan bambu sebagai alat dalam membuat, wadah dalam memasak, bahkan bambu yang masih muda atau rebung juga dimanfaatkan untuk menciptakan kuliner yang lezat. 

Memasak makanan dengan wadah bambu memiliki rasa yang khas dan sangat lezat, beberapa contoh kecil diantaranya lemang, Nasi Jaha dari Manado, Kue Putu, Patin Bambu dari Kalimantan, Pa’piong dari Toraja dan masih banyak lagi yang lainnya.




7. Bangunan dan Tradisi yang Kuat



Masyarakat Indonesia sudah mengenal betul material bambu di segala aspek kehidupan sehari-hari. Dari urusan kebutuhan primer seperti bangunan rumah tangga hingga interior rumah dengan mudah dijumpai barang yang terbuat dari material bambu. 

Bangunan rumah dengan material bambu katanya bisa mencapai umur hingga 90-100 tahun dan tahan dengan gempa. Tidak mengherankan mengapa banyak sekali rumah tradisional bahkan modern yang berbahan bambu. Tidak hanya rumah yang ditempati, balai-balai kecil yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan berteduh didepan rumah atau ditengah sawah dan ladang pun banyak yang dibuat dari bambu. 

Selain karena faktor kekuatan, di beberapa daerah, interior dengan menggunakan bambu juga memiliki nilai adat yang tinggi. Di Sulawesi Selatan contohnya, Bukan sekedar bangunan biasa, walau (hanya) terbuat dari bambu. 

Masyarakat menyebutnya dengan Alasugi atau Lasugi atau Balli, adalah sebutan untuk “gapura” yang terbuat berbahan dasar bambu. Dipasang didepan rumah sebagai gapura dan memiliki fungsi pertanda bahwa di rumah tersebut akan dilangsungkan suatu acara besar, yaitu pernikahan, dan pernikahan yang dilakukannya adalah yang penuh ritual dan bermartabat.





sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/5433a471507410437b8b4567/hubungan-yang-erat-antara-masyarakat-indonesia-dengan-pohon-bambu
.

Ads

Daftar Isi