Ads

Jumat, 25 Juli 2014

Macam-Macam Permainan Tradisional Jepang


1. Hanetsuki


Mungkin kalian sudah pernah melihat gambar tradisional Jepang yang dilukis diatas raket ini, tapi belum menyadari kalau raket itu adalah perangkat permainan Hanetsuki. Jadi, bukan sekedar pajangan ruang loh. Permainan ini mirip permainan bulutangkis/badminton, hanya saja tanpa net dan raket yang digunakan terbuat dari kayu. Raket kayu yang dilukis ini disebut hagoita, umumnya berbentuk persegi dengan lebar 15-20 cm.

Bola yang digunakan tidak jauh berbeda dengan bola bulutangkis. Cara mainnya sama seperti memainkan bulutangkis, hanya saja jika salah satu pemain tidak bisa memukul balik bola dari lawan, maka lawannya boleh mencoretkan tinta non toxic diwajah pemain tersebut. Mainan ini paling sering dimainkan saat perayaan tahun baru karena anak-anak sering riuh gembira melihat atau memperoleh kesempatan mencoret-coret wajah lawan mainnya. 

Permainan ini sudah ada sejak 500 tahun yang lalu. Belakangan, karena seni lukis pada hagoita semakin meningkat nilai artistiknya, tidak sedikit orang jepang yang menjadikan hagoita sebagai barang pajangan di rumah-rumah.




2. Tako/Layangan


Permainan layangan ini diperkenalkan pertama kali oleh bangsa Cina pada zaman Nara (649-794), dan mencapai puncak kepopulerannya pada zaman Edo (1603-1867). Ada sekitar 130 jenis layangan yang dibuat dengan variasi berbeda-beda, mewakili tiap-tiap daerah yang ada di Jepang. Layangan yang masih banyak digemari hingga saat ini adalah jenis yakkodako, yaitu layangan dengan lukisan pejuang Jepang lengkap dengan kostum perangnya. 

Saat ini, layangan dalam bentuk artistik seperti layangan pada zaman leluhur dahulu masih dimainkan pada perayaan Tahun Baru, Kodomo no Hi (Hari Anak-anak Jepang) atau menyambut kelahiran putra pertama. Selain itu, di Jepang juga ada festival hamamatsu, yaitu pentas adu layangan. Dalam festival ini, layangan yang sudah mengikuti selera perkembangan zaman, bahkan yang sudah teramat canggih, diperagakan. Malah sudah ada layangan dalam ukuran luar biasa, yang mencapai 1090 square feet!




3. Origami


Ini mungkin jenis permainan tradisional Jepang yang sudah mendunia, termasuk dikenal di Indonesia. Bahkan, origami kini sudah tidak sekedar dianggap permainan, tapi merupakan kesenian budaya Jepang. Padahal awalnya, origami memang adalah permainan anak-anak yang diperuntukkan bagi ketrampilan dan kreativitas anak. 

Meski seni origami sudah berkembang pesat, namun di taman kanak-kanak Jepang saat ini, permainan ini tetap diperkenalkan kepada anak-anak. Yang paling terkenal adalah teknik pembuatan tsuru atau burung bangau. Ada kepercayaan di Jepang bahwa jika merangkai 100 buah burung bangau, maka pembuatnya akan memperoleh keberuntungan. Bisa juga diberikan kepada orang sakit dengan harapan agar orang tersebut lekas sembuh.




4. Koma

Di Indonesia dikenal dengan sebutan gasing. Cara memainkannya pun persis permainan gasing di sini. Koma ada yang dilengkapi tali untuk memutarnya dan ada juga yang tidak memerlukan tali, hanya perlu ketrampilan tangan untuk memutar ujung kepalanya. 

Jika kita memainkannya bersama beberapa orang teman, maka aturan pemenangnya adalah koma yang memiliki daya tahan putar paling lama. Koma juga merupakan permainan hibahan bangsa cina, sama seperti layangan. Di Jepang, juga beberapa kali diselenggarakan pertandingan adu koma.




5. Takeuma


Sama dengan egrang. Terbuat dari sepasang bambu panjang yang di bagian bawahnya diberi penapak kaki dari karet. Permainan ini memang sudah jarang ditemukan di Jepang, tapi setiap ada perayaan/matsuri, biasanya permainan ini muncul sebagai ajang perlombaan anak-anak.




6. Menko Kaado

Ini adalah permainan kartu tradisional Jepang. Permainan ini dilakukan oleh dua orang. Cara mainnya adalah dengan melemparkan kartu yang kita punya ke tanah, begitu pula yang dilakukan lawan main kita. Jika ada kartu yang terbalik pada saat dilemparkan, maka lawan mainnya berhak mengambil kartu tersebut. 

Kartu-kartu menko biasanya dicetak dengan aneka gambar menarik, khas Jepang. Belakangan ini, juga sudah banyak beredar kartu dengan gambar-gambar karakter anime yang sudah terkenal.




7. Fuku Warai

Perayaan Tahun Baru di Jepang makin semarak dengan selalu hadirnya jenis permainan ini. Kenal dengan permainan asal Amerika yang disebut "Menempelkan Ekor Kuda/Keledai" (Pin the tail on the Donkey)? Nah, permainan yang satu ini mirip denagn permainan asal Amerika tersebut. 

Pemain yang terpilih akan ditutup matanya, lalu dihadapkan pada papan di mana ada 4 buah kartu yang harus disusun dengan mengandalkan petunjuk bimbingan dari orang sekitarnya. Keempat kartu itu biasanya terdiri dari potongan gambar wajah wanita khas Jepang. Saat ini sudah ada pula gambar wajah tokoh kartun atau anime. Permainan ini sudah ada sejak zaman Edo, namun sejak zaman Taisho (1912-1926), permainan ini menjadi tradisi yang harus dimainkan setiap perayaan Tahun Baru.




8. Kendama

Ini adalah permainan ketangkasan yang sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Nggak semua orang bisa memainkan permainan ini, karena itu kendama sering dianggap terlalu sulit untuk dimainkan oleh anak-anak. Soalnya, orang dewasa saja belum tentu bisa! Cara bermainnya adalah dengan melemparkan bola yang terikat tali pada tongkat kendama, lalu sebisanya segera menempatkan bola itu pada posisinya semula yaitu di pucuk tongkat yang agak cekung. Permainan ini cukup tinggi tingkat kesulitannya. Karena itulah, dalam tiap-tiap festival, permainan ini sering dilombakan.




9. Nawatobi

Nawatobi adalah permainan lompat tali di Jepang. Dua orang memegang ujung masing-masing tali dan memutar tali, kemudian pemain lain lompat ke dalam putaran tali tersebut. Dapat juga dimainkan sendirian.




10. Sugoroku

Sugoroku adalah permainan papan dari Jepang, dimana para pemain melemparkan dadu, kemudian menggerakkan bidak mereka sesuai dengan angka pada dadu. Ada 2 cara untuk memainkan Sugoroku. Pertama, Sugoroku dimainkan seperti permainan ular tangga. Kedua, dimainkan seperti permainan backgammon.




11. Maritsuki

Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Mereka akan memantulkan temari (bola yang terbuat dari sutra berwarna-warni) sambil menyanyikan lagu-lagu indah.




12. Kamizumo

Cara bermain Kamizumo adalah taruh para pemain sumo buatan, biasanya terbuat dari kertas (2 pemain), kemudian letakkan di arena yang juga terbuat dari kertas. Pukul-pukul arena untuk menjatuhkan lawan. Pemenangnya adalah yang bertahan terakhir di arena Sumo.




13. Ohajiki/B-dama

Ohajiki adalah permainan dengan menggunakan kelereng berbentuk pipih (ohajiki) dengan diameter 1-1.5 cm. Peraturan dasar dari permainan ini adalah kita harus membidik dan menembak ohajiki-ohajiki tersebut. Ohajiki yang berhasil ditembak, boleh diambil sang penembak. Permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak perempuan.




14. Daruma Otoshi

Permainan ini menggunakan boneka Daruma yang terdiri dari 5 bagian, biasanya tiap bagian sewarna dengan warna pelangi (biru, merah, kuning, dan hijau). Dimainkan dengan menggunakan palu kecil yang akan memukul tiap bagian, mulai dari bawah ke atas. Selama permainan, selain bagian yang dipukul, bagian lainnya tidak boleh jatuh.




15. Otedama

Otedama biasa dimainkan oleh anak perempuan Jepang. Terdiri dari 5 kantung kecil yang berisi kacang-kacangan. Cara mainnya adalah dengan melempar dan menangkap kantung tersebut. Ada dua formasi dasar dari otedama, yaitu nagedama dan yosedama. Nagedama cara bermainnya adalah dengan melempar dan menangkap, seperti juggling. Yosedama lebih seperti bermain bekel, tetapi dengan menggunakan kantung kecil.




16. Ayatori

Ayatori adalah permainan dengan menggunakan tali yang dibuat menjadi berbagai macam bentuk, biasanya dimainkan oleh anak perempuan.




17. Goroawase

Goroawase (語呂合わせ, permainan bersajak) adalah permainan kata dalam bahasa Jepang yang menghasilkan kalimat menarik dan berbeda arti dengan cara meniru bunyi/nada dari peribahasa atau ungkapan yang sudah ada. Dari peribahasa Neko ni koban (猫に小判) (Kucing diberi uang emas, arti: memberi barang yang nilainya tidak dimengerti si penerima), dibuat kalimat berbunyi serupa: Geko ni gohan (下戸にご飯) (Orang mabuk diberi makan nasi). Permainan seperti ini populer antara zaman Tenmei (1781-1789) hingga zaman Edo.

Frasa atau kalimat juga dapat berisi susunan angka yang digunakan untuk mengingat peristiwa sejarah atau angka-angka penting. Kalimat-kalimat berikut ini, misalnya, digunakan untuk mengingat peristiwa penting dalam sejarah Jepang.




18. Shogi

Shogi (将棋 shōgi) atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Permainan ini diperkirakan berasal dari permainan India kuno yang disebut chaturanga, dan termasuk dalam permainan papan berstrategi yang sekelompok dengan catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari Cina. Di seluruh dunia, shogi diperkirakan menempati urutan ketiga dalam jumlah pemain setelah catur dan xiangqi.

Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan.
Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente (先手) dan gote (後手). 

Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. Sama halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan raja lawan (mencapai posisi skak mat). Dalam istilah shogi, skak mat disebut tsumi (詰み). Dengan adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap, kemungkinan remis adalah sangat kecil.




19. Karuta

Karuta (かるた) adalah permainan kartu bergambar dari Jepang. Permainan ini paling sedikit dimainkan oleh tiga orang pemain, termasuk orang yang membacakan kartu. Karuta sering dimainkan sebagai salah satu tradisi tahun baru Jepang.

Karuta berasal dari carta, kosakata bahasa Portugis untuk surat, lembaran surat, atau kartu. Di Jepang, istilah karuta dulunya berarti permainan kartu remi. Namun pada zaman sekarang, karuta berarti hanafuda dan berbagai jenis permainan yang memakai satu set kartu yang terdiri dari yomifuda (読札, kartu untuk dibaca) dan torifuda (取り札, kartu untuk diambil). Setiap kartu yomifuda berisi kata-kata untuk dibacakan. Pembaca kartu adalah orang yang tidak ikut bermain, dan sekaligus berperan sebagai wasit.




20. Darumasan Ga Koronda

Darumasan ga koronda (だるまさんがころんだ) adalah permainan rakyat Jepang yang dimainkan oleh tiga orang pemain atau lebih. Penjaga pos yang disebut Oni) berusaha menangkap semua pemain yang tidak dalam keadaan diam ketika kalimat Daruma-san ga koronda ("Boneka Daruma jatuh") selesai diucapkan. Peserta berusaha mendekati penjaga pos ketika kalimat Daruma-san ga koronda sedang diucapkan. Semua pemain lari bila punggung penjaga pos berhasil ditepuk. Bila sudah ada pemain yang tertangkap dan digandeng oleh penjaga pos, tawanan dapat dibebaskan dengan cara memutuskan gandengan tangan mereka.

Kalimat Daruma-san ga koronda dapat diucapkan oleh penjaga pos dengan kecepatan dan irama yang berbeda-beda. Peserta sedapat mungkin dibuat agar tidak bisa menebak saat Daruma-san ga koronda selesai diucapkan, dan merasa terlalu berbahaya untuk bergerak.
Permainan serupa di Korea menggunakan kalimat bahasa Korea, Mugunghwa kkoci pieot seumnida (무궁화 꽃이 피었습니다, arti: Bunga Mugung sudah mekar). Di beberapa daerah di Jepang, seperti di Kansai, kalimat Daruma-san ga koronda digantikan oleh kalimat lain dalam dialek setempat. Di negara-negara berbahasa Inggris, permainan serupa disebut Red Light, Green Light (lampu merah, lampu hijau). Permainan serupa Red Light, Green Light dikenal orang Perancis sebagai Un, deux, trois, soleil (Satu, dua, tiga, Matahari), dan dikenal orang Spanyol sebagai Un, dos, tres, chocolate inglés.





kunjungi link sumber untuk update-nya : 
  • http://www.kaskus.co.id/thread/51ae395b1b76088c57000002/?ref=homelanding&med=hot_thread
  • http://tomodachiutm.blogspot.com/2012/10/permainan-tradisional-jepang.html
  • http://wikipedia.com/
.

Ads

Daftar Isi