Ads

Senin, 14 Juli 2014

Istilah-Istilah Dasar Visual Efek


Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin lama menjadi hal yang paling diminati. Dengan teknologi, berbagai hal yang mustahil, hal-hal yang kompleks, dapat dibuat dengan jauh lebih mudah, dengan lebih cepat. 

Terutama apabila kita campurkan antara teknologi dengan dunia seni, kolaborasi unik ini menghasilkan berbagai seni baru. Seperti seni pertelevisian, seni digital fotografi, hingga seni yang akan kita bahas kali ini, seni visual efek.

Seni visual efek adalah seni pemanipulasian sebuah hasil visual baik sebuah foto, maupun video, dengan sentuhan dunia digital. Lalu, istilah apa saja sih yang perlu para pemula di dunia visual efek ketahui?



Keying atau compositing


Keying atau compositing adalah proses menyatukan dua buah gambar berbeda menjadi satu gambar utuh (Gambar yang dimaksud bisa saja berupa gambar tunggal, maupun gambar bergerak (Motion graphic), ataupun gambar yang masih berupa CGI (Computer Generated Images) yang belum dirender). 

Teknik ini merupakan tehnik paling utama dalam dunia visual efek, tentunya karena tanpa kita mengetahui cara untuk menggabunggkan dua buah gambar yang berbeda, tidak mungkin bagi kita dapat berkata bahwa film yang telah kita buat itu telah diberi sentuhan visual efek


Color correction dan color grading


Color correction dan color grading merupakan tehnik mengatur warna dari gambar. Tehnik ini bisa dimainkan untuk mempercantik tampilan, menyamakan warna suatu gambar dengan gambar lain sehingga terlihat seakan-akan kedua objek di kedua gambar tersebut menyatu, untuk memperbaiki hasil dari chroma keying, untuk memperbaiki hasil dari rotoscoping, dan lainnya. 

Color correction dan color grading merupakan tantang tersendiri bagi para compositor (sebutan bagi orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan tehnik compositing) karena apabila terjadi kesalahan, maka ia dapat merusak gambar yang sudah disiapkan setengah mati saat perekaman gambar. Beda dari color correction dengan color grading, kalau color correction adalah proses standarisasi warna sehingga warna di suatu video bisa memiliki hitam sehitam objek aslinya, dan putih seputih aslinya, sementara color grading adalah proses penggayaan warna, agar akhirnya warna disuatu video bisa terlihat menarik dan enak dipandang mata.


Chroma keying


Chroma keying merupakan tehnik untuk menseleksi area yang tidak digunakan dalam penyuntingan selanjutnya. Umumnya, chroma keying digunakan untuk mentransparansikan warna latar belakang, dan warna yang umum dipakai adalah biru dan hijau, karena kedua warna tersebut merupakan warna yang kontras dari warna kulit makhluk hidup kebanyakan. Hukumnya, kalau di gambar tersebut lebih banyak terdapat warna hijau, maka yang dipakai warna hijau begitu pula sebaliknya.


Rotoscoping dan rotobrush


Rotoscoping adalah sebuah tehnik untuk menyeleksi objek-objek tertentu yang berada di gambar, tehnik ini biasanya dipakai untuk menyeleksi objek bergerak, maupun objek diam dengan kamera yang bergerak. Berbeda dengan chroma key, tehnik ini tidak mendasarkan oleh warna yang umum ada pada gambar. Objek yang diseleksi bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, maupun benda mati.

Sementara rotobrush pertama kali dikenalkan oleh layer-based compositing software terkemuka, "Adobe After Effect". Rotobrush dapat (sangat) mempercepat pekerjaan rotoscoping, karena rotoscoping umumnya membutuhkan pembuatan garis yang dibuat secara manual terlebih dahulu ke sekeliling area yang ingin diseleksi, dibanding dengan rotobrush yang cukup dengan mem"brush" sebagian area maka secara otomatis sebagian area lain yang ingin diseleksi otomatis terseleksi (Untuk pengguna photoshop, bayangkan anda sedang memakai "Quick selection tool" Maupun "Magic wand").



CGI


CGI merupakan singkatan dari Computer Generated Images, alias gambar-gambar yang dihasilkan menggunakan komputer. Yap, visual efek dapat kita katakan sebagai salah satu dari jenis CGI, karena ia diciptakan melalui komputer. Namun tidak itu saja, CGI juga mencakup dunia animasi 3 dimensi, animasi 2 dimensi, foto editing, dan apapun yang berhubungan dengan sesuatu berbentuk visual yang membutuhkan komputer dalam proses pembuatannya


Layer dan Node




Layer dan node merupakan dua tipe cara mengcomposite gambar yang sangat berbeda, meskipun dapat memberikan hasil yang sama.

Ketika kita mengcomposite gambar menggunakan layer, kita akan disuguhi lapisan-lapisan gambar yang kita sunting, dan disetiap lapisan itu dapat kita isi dengan tambahan-tambahan "Bumbu". Bayangkan saja sebuah kue lapis, yang dapat kita custom masing-masing lapisan kue tersebut.
Sementara ketika kita mengcomposite gambar menggunakan node, kita akan disuguhi node, yang dimana setiap node dapat mengakar antara satu node dengan node lain, dan node dapat berisikan gambar, efek, maupun lainnya. Bayangkan sebuah pohon, yang masing-masing akarnya dapat memiliki fungsi yang berbeda bagi kelangsungan pohon tersebut
Software yang menggunakan penyuntingan berbasis layer yang paling ternama adalah Adobe after effect, sementara software penyuntingan berbasis node yang paling ternama adalah Nuke, Fusion, dan Toxik.

Keuntungan menyunting via layer, adalah kemudahannya apabila suntingan kita masih terdiri dari beberapa gambar yang sedikit, tapi apabila gambar yang ingin kita sunting banyak, menyunting memakai layer akan membuat kita pusing setengah mati, maka dari itu, para professional setuju, bahwanode based compositing adalah cara paling mudah apabila ingin dipakai oleh para professional, dan sebaliknya.
Tapi memang, menyunting menggunakan layer sampai sekarang masih menjadi pilihan utama, karena metode belajarnya yang masih jauh lebih mudah ketimbang node.




Gimana? Keren kan gan? Dunia visual efek emang masih belum banyak digeluti oleh orang Indonesia, yang memang untuk modal membuat film dengan visual efek itu lebih besar ketimbang tanpa VFX.






.

Ads

Daftar Isi