Ads

Kamis, 03 Juli 2014

Berbagai Macam Tipe-Tipe Traveler


Soal traveling, semua orang pasti punya selera masing-masing. Apa pun seleranya dan kemana pun tujuannya, pada dasarnya traveling itu memiliki tujuan yang sama. Yang bikin beda antara satu traveler dengan traveler lain ialah gaya, cara, atau tipe traveler dalam menikmati perjalanannya.

Di bawah ini ada beragam tipe-tipe traveler yang ada di dunia. Kamu yang ngaku suka traveling, kira-kira masuk kategori yang mana?



1. Traveler Umrah

Jika naik haji diisi dengan niat ibadah, maka sebagian traveler umrah terbang jauh-jauh ke Timur Tengah untuk beribadah dan berwisata. Ada yang dapat membagi kadar ibadah dengan wisata secara bijak. Namun ada juga yang sedikit beribadah, sedikit wisata, tapi banyak belanja.



2. Traveler Gadget


Tanpa teknologi, perjalanan pelancong tipe ini nggak bakal afdol. Bahkan kadang mereka akan menghubungkan niatan traveling dengan rencana belanja gadget terbaru–seperti membeli kamera baru supaya bisa jalan-jalan ke negara eksotis. Mereka juga doyan jalan ke pameran komputer dan teknologi. Apa lagi niatnya kalau bukan buat beli gadget dan semua tetek-bengeknya?



3. Traveler Sosmed

Ini versi norak dari traveler gadget. Tipe traveler yang ini lebih sering eksis di media sosial seperti Instagram, Twitter, Foursquare dan Path daripada menikmati perjalanannya itu sendiri. Sebenarnya sih mereka belum terlalu mahir menggunakan media-media sosial itu, karena sengaja baru bikin akunnya tepat sebelum berangkat traveling.



4. Traveler Foto Kaki


Kemana pun, traveler tipe ini akan punya insting untuk mengambil foto kakinya. Foto itu pun kemudian akan mereka unggah keInstagram. #instagood #nofilter #kaki #betis #lutut #cokor #ceker #rorombeheun




5. Si Tukang Ngeluh


“Ini kapan sampe-nya sih?”

“Bayar tiket masuknya mahal amat sih?”

Tipe traveler yang satu ini selalu berharap liburannya persis kayak lagi di rumah. Hal-hal yang dikeluhkan pun bisa apa aja, seperti bantal hotelnya yang gak seempuk bantal di rumahnya.



6. Traveler Kangen Nasi


Turunan dari pelancong yang suka ngeluh kayak di atas. Rindu dengan kenyamanan rumah semakin menjadi-jadi ketika gak bisa menemukan nasi di negeri orang. Kadang, mereka juga berkicau di Twitter: “Aduh… Susah banget nyari nasi di sini, padahal gw kan pengen nasi :(“ agar kelihatan sedang lagi di luar negeri.



7. Traveler Sejati


Mereka tahu dan paham isi seluk beluk sebuah kota, sampai hal-hal detil yang gak tercantum di buku. Mereka juga sering travelling untuk mengunjungi tempat yang belum didengar sebelumnya, supaya bisa menimba lebih banyak ilmu tentang tempat tersebut. Pengetahuan mereka luas dan mereka tak segan buat berbagi. Tipe traveler kayak gini sering diajak jadi teman seperjalanan, karena bepergian dengan mereka selalu bisa menyenangkan.



8. Traveler Avanza


Pasangan berumur dan keluarga tradisional ala Indonesia suka banget bepergian dengan kendaraan keluarga semacam Innova dan Avanza. Tujuannya kemana lagi kalau bukan ke tempat yang ramah keluarga, seperti mata air hangat atau kebun buah. Kadang pula bagi mereka, yang terpenting bukanlah tujuan. Tiap kilometer yang dilalui adalah liburan!



9. Rombongan


Mereka bergerak dalam jumlah besar, dan kebanyakan dari mereka adalah teman kantor dan keluarga. Tapi ada juga sih rombongan yang nggak kenal satu sama lainnya, alias hanya disatukan oleh agen perjalanan yang sama. Mereka ini selalu diabsen saat naik dan turun dari bus, untuk mencegah salah satu dari mereka tertinggal di tempat wisata. Mereka juga bisa dikenali dari atribut-atribut khas seperti t-shirt, topi, dan kadang tas punggung. Kalau foto, mereka akan selalu siap dengan banner ukuran jumbo.



10. Solo Player


Tipe pelancong yang ini nggak takut kemana-mana sendirian. Menurut mereka, seru tidaknya traveling nggak didefinisikan oleh ada tidaknya teman perjalanan. Para solo traveler punya insting untuk mencari rute diluar kebiasaan traveler lain. Mereka bisa ditemukan sedang duduk seorang diri di stasiun kereta kota kecil, sampai celingak-celinguk sendirian mencari jalan di tengah-tengah pasar. Nggak apa-apa, yang penting happy!



11. Jilbab Traveler

Lah, memangnya ada kategorinya sendiri? Ada, dong. Yang menulis buku dan blog tentang kiat traveling sambil berhijab aja ada!

Sebenarnya nggak ada yang secara khusus berbeda dari para traveler berhijab. Tapi biasanya, ada beberapa dari mereka yang akan menyambangi masjid-masjid di tempat tujuan, dan memberikan kita kiat-kiat mencari makanan halal. Lumayan bisa bermanfaat lho, bagi kita yang Muslim.



12. Traveler Biang Pesta


Ini kebalikan dari traveler umrah atau jilbab traveler. Kalau kedua traveler tadi niatnya pergi sambil ibadah, maka traveler yang satu ini selalu siap sedia untuk berpesta. Mereka udah hapal jadwal buka tempat-tempat hiburan malam di tiap tempat yang ia kunjungi. Dan nggak cuma klub malam aja. Tempat-tempat nongkrong anak muda yang lainnya juga bisa: angkringan, alun-alun kota, sampai luar stadiun lapangan bola.

Mereka ini paling gampang ditemuin secara bergerombol. Sering nggak sadar kalo ngomongnya keras banget.



13. Traveler Penggila Rencana


Keluar hotel, makan, dan jalan-jalan udah ada jadwal dan lokasi pastinya masing-masing. Nggak boleh telat dikit — semua aktivitas harus sesuai jadwal! Bahkan, kegiatan untuk foto-foto juga udah ada alokasi waktunya sendiri.

Walaupun ada barang lucu yang kebetulan nemu pas jalan-jalan, kalau budget untuk suvenir udah abis ya gak bakal dibeli. Walaupun ada objek wisata yang bagus dan kebetulan dekat dengan lokasi terkini, kalau nggak ada di daftar awal ya gak bakal dikunjungi. Semua detil perjalanan udah disiapkan traveler tipe ini, dan mereka akan berusaha sebisa mungkin agar mereka (dan teman-teman perjalanan mereka, yang biasanya memendam kesal karena disuruh cepat kalau foto-foto) menepati rencana yang sudah disusun itu.



14. Traveler Woles


Santai kayak di pantai. Mereka ini kebalikannya traveler penggila rencana. Iya, traveler tipe selow gini gak punya rencana perjalanan, dan gak akan berencana untuk bikin rencana. Mereka ngikut aja ke mana angin membawa mereka, dan “Lihat aja entar…” adalah jargon mereka.

Mungkin seandainya kecopetan sekalipun, mereka bakal tetep selow.“Tenang, bisa ngutang…” kata mereka dalam hati, sembari ngambil gorengan di warung yang seumur hidup nggak akan pernah mereka kunjungi lagi.



15. Traveler Unlimited


Disini, yang seolah-olah gak ada batasnya adalah dana mereka. Uang mereka adalah uang yang gak pake nomer seri (aka kartu kredit), dan “mumpung lagi di sini lah boooo!!!!” mereka bakal ngeborong semua oleh-oleh dan makanan. Padahal, belum tentu mereka akhirnya suka dengan barang-barang yang mereka beli selama traveling.

Tujuan wisata mereka: mal, pasar oleh-oleh, toko suvenir, toko baju, toko tas.



16. Traveler Low Budget (Alias “Kere”)


Semua pengeluaran sudah dialokasikan 6-12 bulan sebelum berangkat. Setiba di tempat tujuan, mereka juga membatasi pengeluaran. Menginap bisa dimana aja: di bandara, di rumah teman, Couchsurfing, sampai hotel syariat (masjid).

Tapi kalo soal foto-foto sih… traveler seperti mereka tetep jagonya. Haha. Oh iya, karena mereka ini harus ngeluarin “usaha lebih” buat bisa traveling, tipe traveler yang satu ini biasanya merasa memiliki jiwa traveling yang tinggi. Hmmm…kira-kira kamu setuju nggak?



17. Traveler Ngikut Pasangan


Istri, Suami, Saudara. Biasanya sih, mereka ini traveling bukan karena kemauan sendiri. Walhasil, perjalanan mereka pun jadi cuma setengah niat. Traveler tipe ini hampir gak ngerti apa-apa soal tempat yang ia kunjungi. “Kenapa orang-orang di Bali pada mau Beli saya, padahal saya ‘kan gak dijual…” Zzzzzzzzzz.



18. Traveler Guidebook-Minded


Sudah riset duluan dan hapal isi buku panduan sebuah negara jauh sebelum datang ke negara tersebut. Tahu harus makan apa, ambil bus nomor berapa dan belanja dimana berkat buku. Mereka juga biasanya cuma mau pergi ke tempat-tempat yang udah diulas di buku panduan itu. Sebagian besar tempat yang mereka kunjungi adalah tempat-tempat populer bagi para turis. Nggak pa-pa ‘kan, kalau mereka memang maunya begitu?



19. Traveler Mencari Jati Diri Ala Eat, Pray, Love


Untuk mencari jati diri, mereka bersedia merogoh kocek dan terbang sampai ke Italia, India, dan Bali. Mereka blusukan ke pasar-pasar lokal dan tempat-tempat yoga sambil bawa buku Eat, Pray, Love. Mereka juga berdoa dalam hati supaya bernasib kayak Elizabeth Gilbert, yang ketemu jodohnya pas traveling. Mereka pun akan ngantri berjam-jam buat diramal nasibnya. Begitu pulang ke tempat asalnya, mereka berharap jiwa mereka sudah bisa lebih tercerahkan. Namaste.



20. Traveler Seadanya


Bawaannya dikit, saking dikitnya sampai bisa ditenteng. “Buat apa buang-buang waktu dan tenaga bawa tas berat-berat?” kata mereka. Makanya traveler tipe gini tuh harus pergi rame-rame, supaya kalau butuh apa-apa bisa pinjem temen seperjalanannya.



21. Traveler Tanpa Rasa Bosan


Kesitu lagi, kesitu lagi. Traveler ini ga pernah bosan dengan satu tujuan liburan. Bagi mereka, Singapura semakin terlihat menakjubkan dari tahun ke tahun (terutama sale-nya).



22. Traveler Cerewet/Ngoceh


Selalu berusaha memulai pembicaraan dengan semua orang yang ia temui, mau kenal atau nggak. Mereka supel dan gampang dapat teman baru. Di sisi lain, kadang mereka bisa nggak sadar kalau suara mereka saat ngobrol begitu nyaring. Tahu-tahu ditegur deh, sama penumpang duduk di sebelah…

Traveler tipe ini gak punya masalah dengan tujuan wisata. Kemana aja teman-temannya mau pergi, dia akan ikut dengan senang hati. Syaratnya satu: harus ada orang yang bisa dia ajak ngobrol.



23. Pebisnis


Jadwal mereka sudah pasti: dari airport ke airport dan hotel ke hotel. Para pebisnis melakukan perjalanan dengan kadar senang-senang yang rendah. Akibat padatnya jadwal, waktu luang mereka harus dimanfaatkan untuk tidur dan mengurangi dampak jet lag.



24. Traveler Sukarelawan


Mengarungi tempat-tempat yang terisolasi untuk menjalani misi, program, dan kegiatan sosial lainnya. Dikirim oleh NGO dan/atau perusahaan untuk keluar masuk hutan, tipe traveler seperti ini ada dalam misi demi membantu warga setempat dan lingkungan sekitar.



25. Traveler Tongsis


Salah satu hal yang patut kita banggakan dari Indonesia adalah inovasi kita dalam hal industri kreatif. Ini juga terlihat dari keberhasilan kita menciptakan dan mempopulerkan tongsis. Alat buat selfie ini jadi penanda kalau kita itu pelancong dari Indonesia, hahaha…



26. Traveler Nyambi Anggota DPR


Niat mereka mulia: ingin melenggang ke luar negeri demi studi banding. Tujuannya, memperlancar proses rancangan undang-undang yang sedang digodok di DPR. Namun setelah kembali ke Indonesia, tampaknya kepintaran para anggota dewan tersebut segitu-gitu aja. Apa yang salah, ya?



27. Traveler Pertukaran Pelajar


Alasan utama mereka dikirim jauh-jauh ke luar negeri memang buat menimba ilmu. Tapi, apa salahnya mumpung di sana sekalian jalan-jalan? Hitung-hitung latihan bahasa lokal!



28. Traveler KKN


Tunggu dulu, ini bukan perjalanan dinas yang seperti kalian bayangkan. Ini perjalanan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata. Di sela-sela kesibukan program pengabdian pada masyarakat, mereka menyempatkan diri buat jalan-jalan di daerah yang mereka singgahi. Yah, kapan lagi? Apalagi, sekarang sudah banyak KKN-KKN universitas yang dilaksanakan di daerah-daerah yang memiliki potensi wisata luar biasa, seperti Raja Ampat, Ambon, Belitung, atau Bunaken.



29. Traveler Mudik


Sebentar lagi Lebaran tiba, dan musim mudik pun akan menjelang. Apakah kamu juga bakal termasuk tipe traveler yang satu ini?

Traveler mudik bisa terdiri dari siapapun: tua muda, pria wanita, bermobil atau bermotor. Bahkan, dulu ada pula yang sempat nangkring di atap kereta. Para traveler mudik ini dikenal tangguh: mereka bersedia melintas dari pulau ke pulau, serta menunggu berjam-jam di kapal ferry demi bertemu sanak saudara di kampung halaman.


Jadi kira-kira, kamu termasuk tipe traveler yang mana? Nggak harus cuma satu kok. Dua atau lima pun bisa aja!




sumber: http://www.hipwee.com/travel/tipe-traveler-itu-ada-macam-macam-kamu-masuk-tipe-yang-mana/
gambar cover: http://sindarfrom.wordpress.com/
.

Ads

Daftar Isi