Ads

Senin, 09 Juni 2014

7 Tips Berbaur dengan Warga setempat saat Traveling

Sebenarnya apa sih alasan kamu traveling? Apakah untuk foto-foto supaya bisa pamer di media sosial? Apakah kamu traveling untuk kalap belanja lalu bangkrut sepulangnya di rumah?
Ataukah kamu adalah seorang traveler yang berniat mempelajari hal baru dalam pengembaraanmu? Jika menurut kamu traveling adalah kesempatan untuk menemukan serta mempelajari kebudayaan dan kearifan warga lokal, berikut ini kami sajikan beberapa tips untuk kamu.

1. Piyambakan / Traveling Sendirian

Sendiri tapi tidak sendirian
Sendiri tapi tidak sendirian via images.cdn.fotopedia.com
Yap, traveling sendirian adalah hal pertama yang kamu inginkan. Ada yang bilang traveling sendirian adalah cara terbaik untuk lebih fokus dengan tempat sekitar. Lagi pula, solo traveler lebih mudah diurus daripada group traveler sehingga warga lokal dengan senang hati akan membantu kita.


2. Berani Memulai Percakapan

Talk to stranger
Talk to stranger via media1.imbresources.org
Jangan segan untuk memulai percakapan dengan orang asing. Percakapan akan membuka kesempatan mengenal mereka lebih dalam dan menambah wawasan kamu. Bercakaplah dengan orang baru sebanyak mungkin dan sesering mungkin.


3. Tinggallah Sedikit Lebih Lama

Untuk apa buru-buru?
Untuk apa buru-buru? via images.cdn.fotopedia.com
Menetap di satu kota atau desa untuk waktu yang lama akan menghemat banyak uang karena kamu tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk pesawat, kereta, dan sebagainya. Selain itu, dan ini alasan yang paling penting, kamu bisa meluangkan banyak waktu untuk menyelami budaya lokal.


4. Hindari Destinasi-Destinasi ‘Pasaran’

Bosnia and Herzegovina
Halo, Bosnia dan Herzegovina via 3.bp.blogspot.com
Hindari tujuan wisata yang sudah sering dikunjungi turis. Temukan desa atau kota kecil yang sangat jarang dikunjungi turis karena warga di sana jauh lebih ramah dan tulus menyambut kamu. Bagi mereka tamu adalah raja. Tentu kamu lebih senang dianggap sebagai raja di pedalaman Sumatera daripada dilihat sebagai ATM berjalan di Legian, bukan?


5. Manfaatkan Waktu Off-Season

Hindari keramaian
Hindari keramaian via upload.wikimedia.org
Selama off-season, ada lebih sedikit turis yang traveling dibandingkan dengan waktu puncak liburan. Dengan kata lain, traveling off-season akan membuatmu merasakan liburan yang lebih sepi, lebih tenang — dengan lebih sedikit “saingan” untuk berkenalan dengan warga lokal.


6. Think Global To Meet The Locals

Bukan Cuma Nginap Gratis
Bukan Cuma Nginap Gratis via 37.media.tumblr.com
Manfaatkan kekuatan internet untuk membantu kamu bertemu dengan warga lokal saat traveling. Situs-situs dibawah ini patut kamu coba:
Couchsurfing. Situs ini bukan sekedar menawarkan akomodasi gratis namun juga mengadakan meet-ups, yang merupakan ajang pertemuan antara traveler dengan warga lokal. Selain memperbolehkan kamu menginap di rumah mereka, mereka juga dengan senang hati membawa kamu ke tempat-tempat menarik di kota mereka. 
The Ghetto Gourmet. Traveler yang ingin mencicipi kuliner lokal pasti akan suka situs ini. Bayangkan kamu duduk satu meja di rumah seorang warga lokal untuk santap malam bersama beberapa orang yang tidak kamu kenal.


7. Selalu Ramah Dan Terbuka

Bukan budaya asing lagi
Bukan budaya asing lagi via www.indonesia.travel
Ramah dan murah senyum akan memberikan kesan bahwa kamu terbuka dan bisa dilibatkan dalam percakapan dengan warga lokal. Tanyakan mereka apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu mereka. Jangan segan untuk menerima undangan. Menghadiri upacara kebudayaan akan menambah pengetahuanmu tentang warga lokal.

8. Pelajari Bahasa Setempat

Mempelajari bahasa setempat adalah salah satu cara yang baik untuk bisa berbaur dengan warga lokal. Tidak perlu fasih, namun semakin banyak kamu tahu akan semakin baik.

Itu dia tips-tips yang bisa kamu coba untuk berbaur dengan warga lokal di momen traveling-mu selanjutnya. Praktekkan, ya! Liburan jangan cuma jadi ajang foto-foto doang!

sumber: http://www.hipwee.com/travel/berbaur-dengan-warga-lokal-saat-traveling/
.

Ads

Daftar Isi