Ads

Selasa, 19 Agustus 2014

Mengenal Macan Tutul Jawa yang Terancam Punah


Macan Tutul Jawa atau dalam bahasa latin disebut Panthera pardus melas menjadi kucing besar terakhir yang tersisa di pulau Jawa setelah punahnya Harimau Jawa. Macan Tutul Jawa (Java Leopard ) merupakan satu dari sembilan subspesies Macan Tutul ( Panthera pardus ) di dunia yang merupakan satwa endemik pulau Jawa. Hewan langka yang dilindungi ini menjadi satwa identitas provinsi Jawa Barat.

Macan Tutul Jawa ( Panthera pardus melas ) yang dimasukkan dalam status konservasi “Critically Endangered” ini mempunyai dua variasi yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macan Tutul berwarna hitam yang biasa disebut dengan Macan Kumbang. Meskipun berwarna berbeda, kedua kucing besar ini adalah subspesies yang sama.



Code: Status konservasi KRITIS Klasifikasi ilmiah 
Kerajaan: Animalia 
Filum: Chordata 
Kelas: Mammalia 
Ordo: Carnivora 
Famili: Felidae 
Genus: Panthera
Spesies: P. pardus 
Upaspesies: P. p. melas 
Nama trinomial Panthera pardus melas Cuvier, 1809 



Morfologi



Ciri-ciri Macan Tutul Jawa. Dibandingkan subspesies macan tutul lainnya, Macan Tutul Jawa ( Panthera pardus melas) mempunyai ukuran relatif kecil. Panjang tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg. Subspesies Macan Tutul yang menjadi satwa endemik pulau Jawa ini mempunyai khas warna bertutul-tutul di sekujur tubuhnya. Pada umumnya bulunya berwarna kuning kecoklatan dengan bintik- bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil. Macan Tutul Jawa betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.

Warna pada Macan Kumbang tidaklah sepenuhnya hitam. Ada tutul-tutul yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna dasar. Macan tutul hitam (Macan Kumbang) selain menjadi varian dari Macan Tutul Jawa juga banyak dijumpai pada Macan Tutul di India. Para ahli menduga perbedaan warna tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik. Konservasi Macan Tutul Jawa. Kucing besar ini termasuk satwa yang dilindungi dari kepunahan di Indonesia berdasarkan UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999. Oleh IUCN Red list, Macan Tutul Jawa (Panthera padus melas ) digolongkan dalam status konservasi “KRITIS” ( Critically Endangered ).



Macan Kumbang Adalah Macan Tutul. Meskipun mempunyai warna tubuh yang berbeda, hitam, namun Macan Kumbang pun subspesies yang sama dengan Macan Tutul. Variasi warna tubuh tersebut bukanlah menjadikan macan tutul yang bertubuh hitam tersebut adalah subspesies yang lain, tetapi sesungguhnya sub spesies yang sama. Terbukti keduanya dapat kimpoi dan menghasilkan keturunan yang berwarna tutul dan berwarna hitam.




Habitat, Makanan Dan Reproduksinya



Macan Tutul Jawa ( Panthera pardus melas ) sebagaimana macan tutul lainnya adalah binatang nokturnal yang lebih aktif di malam hari. Kucing besar ini termasuk salah satu binatang yang pandai memanjat dan berenang. Macan Tutul Jawa adalah binatang karnivora yang memangsa buruannya seperti kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa , surili dan lutung hitam. Kucing besar ini juga mampu menyeret dan membawa hasil buruannya ke atas pohon yang terkadang bobot mangsa melebih ukuran tubuhnya.



Perilaku ini selain untuk menghindari kehilangan mangsa hasil buruan, selain itu juga untuk penyimpanan persediaan makanan. Meskipun masa hidup di alam belum banyak diketahui tetapi di penangkaran, Macan tutul dapat hidup hingga 21-23 tahun. Macan tutul yang hidup dalam teritorial (ruang gerak) berkisar 5 – 15 km2. Bersifat soliter, tetapi pada saat tertentu seperti berpasangan dan pengasuhan anak, macan tutul dapat hidup berkelompok. Macan tutul jantan akan berkelana mencari pasangan dalam teritorinya masing-masing, di mana tiap daerah tersebut ditandai dengan cakaran di batang kayu, urine maupun kotorannya.



Macan tutul betina umumya memiliki anak lebih kurang 2-6 ekor setiap kelahiran dengan masa kehamilan lebih kurang 110 hari. Menjadi dewasa pada usia 3-4 tahun. Anak macan tutul akan tetap bersama induknya hingga berumur 18-24 bulan. Dalam pola pengasuhan anak, kadang-kadang macan tutul jantan membantu dalam hal pengasuhan anak.



Macan Tutul Jawa Terancam Punah


Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengungkapkan, saat ini tingkat ancaman terhadap Macan Tutul Jawa cukup tinggi. "Ancaman tersebut ditandai dengan semakin hilangnya habitat alami, fragmentasi habitat serta menurunnya satwa mangsanya," kata Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan di Bogor. Macan Tutul Jawa (panthera pardus melas) merupakan jenis kucing besar terakhir yang hidup di Jawa setelah Harimau Jawa (panthera tigris sundaica) dinyatakan punah pada tahun 1980an.

"Saat ini populasi satwa yang dilindung ini (Macan Tutul Jawa) tidak lebih dari 500 ekor yang tersebar di seluruh Pulau Jawa," katanya pada Konferensi Macan Tutul Jawa. Keberadaan satwa langka tersebut di alam, lanjutnya, sangat tergantung pada kondisi habitat dan kelimpahan mangsa, terutama satwa ungulata seperti kijang, rusa, babi dan kancil. Kehilangan habitat, menurut Zulkifli, juga sering diikuti dengan terjadinya konflik antara manusia dengan macan tutul jawa. Sebagian besar berakhir dengan kematian satwa ini.

Oleh karena itu Menhut menegaskan upaya konservasi macan tutul jawa dan habitatnya harus menjadi prioritas. Kawasan-kawasan hutan yang ada di Pulau Jawa selain di kawasan konservasi antara lain yang dikelola Perhutani, tambahnya, agar dapat dijadikan salah satu tempat yang aman dan memadai bagi kelangsungan populasi Macan Tutul Jawa.



"Kita telah kehilangan salah satu satwa karismatik Jawa yakni Harimau Jawa, jangan sampai hal ini terjadi pada Macan Tutul Jawa," katanya. Menurut Ketua Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) Tony Sumampaw, saat ini populasi Macan Tutul Jawa sekitar 400 ekor. Selain itu juga masuk dalam dalam CITES Apendik I yang berarti tidak boleh diperdagangkan. Populasi Macan Tutul Jawa ini tersebar di beberapa wilayah yang berbeda seperti di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, TN. Gunung Halimun Salak, TN. Gunung Gede, Hutan Lindung Petungkriyono Pekalongan, dan TN. Meru Betiri Jawa Timur.



Berikut Ini Foto-Foto Macan Tutul Jawa Dan Macan Kumbang Yang Diambil Dari Kamera Pengintai Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
















































sumber:
  • http://www.kaskus.co.id/thread/53d85cb160e24b88408b458c/
  • http://www.alamendah.org/2010/01/25/macan-tutul-jawa-kucing-besar-terakhir-di-jawa/
  • http://www.m.antarakalbar.com/berita/319896/macan-tutul-jawa-terancam-punah
  • http://id.m.wikipedia.org/wiki/Macan_tutul_jawa
  • http://www.uniqpost.com/106364/makhluk-eksotis-penunggu-gunung-salak/
  • http://www.kaskusalamliar.blogspot.com/2012/01/macan-tutul-jawa-java-leopardpanthera.html?m=1
  • http://www.google.com/images?q=macan+tutul+jawa&client=ms-opera-mini&channel=new&hl=en&tbm=isch&ei=xD_YU8auMojLOPbXgbAP&start=0&sa=N
.

Ads

Daftar Isi