Ads

Selasa, 19 Agustus 2014

Cara-Cara Mengatasi Kelebihan Informasi yang Membuatmu Stress



Teknologi emang nggak selalu memberi dampak positif buat manusia. Buktinya, internet dan era digital saat ini justru bisa bikin orang stres. Nggak percaya?

Manusia modern semakin dimudahkan mengakses informasi lewat internet. Google dan berbagai media sosial jadi contohnya. Sampai pada kondisi dimana pengguna internet merasa dibombardir habis-habisan dengan informasi. Yup, banyak informasi emang bagus, tapi kalau berlebihan apa otakmu kuat menampungnya? Di saat inilah kamu mungkin sedang mengalami yang namanya ‘kelebihan informasi’.

Nah, kali ini kami akan menjelaskan tentang fenomena ini, sekaligus berbagi tips tentang bagaimana mengatasinya. Langsung simak, yuk!


1. Akses Informasi Hanya Hitungan Detik, Kamu Cuma Butuh Sekali Klik


Digitalisasi informasi ternyata membuat penerbitan fisik perlahan mulai ditinggalkan. Penyedia konten mati-matian berkompetisi sehingga proses penyampaian informasi dari pembuat konten kepada pembaca atau pengguna nggak lagi “romantis”.

Buku elektronik (e-book) bisa diakses gratis. Nggak ada lagi cerita bahwa kamu lagi nabung buat beli buku incaranmu. Pergi ke toko buku juga udah jarang. Sekali klik dan kamu bisa dapat apa yang kamu inginkan. Bahkan, tanpa harus beranjak dari tempat dudukmu lho!




2. Ketika Bekerja Dengan Komputer Dan Koneksi Internet Justru Membuatmu ‘Nggak Aman’


Yup, kamu merasa dalam kondisi yang nggak nyaman akibat kemudahan akses informasi ini. Informasi justru jadi distraksi buat pekerjaanmu. Ketersediaan koneksi internet bikin kamu bisa sewaktu-waktu meninggalkan pekerjaanmu. Entah buka Facebook, ‘ngecek’ timeline Twitter, baca berita online, atau tiba-tiba tenggelam dalam blog salah satu temanmu.




3. Penulis Bisa Jadi Pihak Yang Paling Rentan Terhadap Gempuran Teknologi Informasi


Ketika mengerjakan sebuah topik, penulis butuh setidaknya 3 sumber referensi buat membuktikan bahwa apa yang dia tulis itu valid. Padahal, satu referensi hampir pasti menyisipkan link untuk informasi lain yang berkaitan.

Kamu berpikir bahwa terus menambah informasi akan memperkaya pengetahuanmu dan hasil tulisanmu juga bakal makin keren. Tapi, kamu justru nggak segera menyelesaikan pekerjaanmu dan ketinggalan deadline.




4. Kamu Nggak Bisa Fokus Kerja. Dengan Kata Lain, Kamu Sedang Merugikan Kantormu


Dalam dunia bisnis, ‘kelebihan informasi’ yang dialami pegawai adalah kerugian bagi perusahaan. Pasalnya, hal ini menyebabkan produktivitas karyawan menurun. Ketika satu pekerjaan sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu 1 jam, kasus ‘kelebihan informasi’ membuat karyawan butuh waktu 1 jam 30 menit untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Waktu tambahan itu akibat dari kebiasaan berulang kali memeriksa emailspam, RSS-feed, atau hal-hal lain. Ironisnya, nggak semua karyawan menganggap bahwa produktivitas yang menurun ini masalah. Ada pula yang menganggap update informasi setiap waktu adalah bagian dari pekerjaan.




5. Bersikap Ragu-Ragu, Lalu Membuat Keputusan Yang Gegabah
Sikap ragu-ragu diakibatkan karena banyaknya pilihan informasi yang bisa kamu akses. Dalam situasi ini, otakmu justru nggak bisa bekerja dan cenderung mentok. Lalu, kamu memilih bersikap pasif. Menunggu sesuatu yang bisa membuat otakmu kembali bekerja. Padahal, waktu terus berputar dan nggak akan menunggu kamu.

Betapa yang benar dan salah justru jadi teka-teki buat kamu. Di saat seperti ini kamu nggak bisa membedakan antara mana informasi yang layak dibaca dan mana yang nggak. Situasi terdesak membuatmu terburu-buru mengambil keputusan atau dengan kata lain kamu justru membuat keputusan yang salah.




6. Merasa Tertekan, Kemudian Stres

Ketika kondisi ‘kelebihan informasi’ ini udah terlalu kronis. Kamu hanya akan merasa panik dan tertekan. Kamu stres, nggak bisa cari-cari informasi lagi dan tentu saja nggak bisa kerja.



Soal kasus ‘kelebihan informasi’, Lucy Jo Palladino menjelaskan lewat bukunya yang berjudul Find Your Focus Zone: An Effective New Plan to Defeat Distraction and Overload. Menurutnya, ‘kelebihan informasi’ terjadi apabila seseorang berusaha mencari informasi lebih banyak dan terus-menerus sementara otaknya nggak bisa bekerja sehebat itu.

Di tahun 1970, Alvin Toffler lewat Future Shock juga menarik kesimpulan bahwa ‘kelebihan informasi’ adalah frasa yang kurang tepat untuk menjelaskan apa yang kita rasakan ketika sedang online. Menurutneuroscientists (ilmuwan yang mempelajari syaraf manusia), istilah yang lebih tepat adalah ‘kelebihan kognitif’. Pasalnya, kasus ini menjelaskan tentang bagaimana otak merespon informasi yang disajikan.

Jadi, Gimana Mengatasi Kondisi Ini?



1. Kamu Perlu Sejenak Menjauh Dari Komputer


Ibaratnya kamu sedang membawa pulang tas berisi belanjaan, kamu butuh waktu untuk sejenak meletakannya begitu sampai di rumah. Kamu butuh istirahat sebelum kembali membuka tas belanjaanmu dan mengeluarkan isinya satu-persatu. Memilah mana yang harus masuk lemari dapur dan mana yang wajib masuk kulkas.

Yup, kamu butuh menjauh dari komputermu untuk sementara waktu. Otak dan komputermu sama-sama butuh istirahat. Kamu perlu rileks untuk mengembalikan kinerja otakmu. Menenangkan diri sebelum membuat keputusan-keputusan penting.



2. Kontrol Dirimu Sendiri


Kamu harus punya kekuatan untuk mengendalikan dirimu sendiri. Gimana caranya kamu bisa fokus dan bersikap disiplin. Kuatkan dirimu buat nggak terlalu penasaran dengan apa yang terjadi di luar sana atau selama kamu kerja.




3. Buat Data Prioritas



Ketika berkutat dengan satu pekerjaan yang membutuhkan banyak referensi, kamu harus pintar memilah. Misal, kamu bisa membuat daftar sumber informasi mana saja yang boleh dibaca atau dipakai. Pastikan bahwa selain yang tertulis di daftarmu emang lebih baik diabaikan.

Sesuatu yang kamu hasilkan harus benar-benar baru dan relevan; bukan sekedar menuliskan apa yang pernah kamu baca. Tapi, kamu harus pintar mengelaborasikan data-data itu sehingga menghasilkan sesuatu yang benar-benar berguna.



4. Ketika Banyak Informasi Baru, Tentukan Batasan Yang Tegas


Internet emang bisa diakses 24 jam 7 hari nonstop. Selama itu kamu bisa dapat berbagai informasi yang kamu inginkan. Bahkan, seringkali kamu terpaksa mengakses informasi yang sebenarnya nggak kamu butuhkan.

Nggak semua informasi yang kamu dapatkan itu penting. Jadi. kamu harus bisa menyaring sumber-sumber informasi yang kamu baca. Pastikan kamu membaca yang paling penting dan paling bagus diantara informasi yang ada.




5. Kamu Punya Waktu Khusus Setelah Pekerjaanmu Selesai

Tanyakan pada dirimu sendiri tentang ‘apa tugasmu sebenarnya’, dan ‘mana yang seharusnya jadi prioritas’. Ketika ada informasi yang nggak relevan sama pekerjaanmu saat ini, sebaiknya simpan dulu informasi itu. Kamu bisa membacanya ketika senggang dan nggak sedang dikejar deadline kerjaan.



6. Semua Harus Teratur


Nggak cuma secara fisik, tapi juga virtual. Mulailah dengan merapikan meja kerjamu. Selanjutnya, rapikan isi komputer atau laptopmu. Pastikan folder-foldernya tertata rapi dan teratur dengan nama-nama folder yang jelas.




7. Matikan Koneksi Internetmu



Daripada ribet mikir gimana caranya menangani masalah ‘kebanyakan informasi’ mungkin lebih baik kamu sering-sering offline alias memutus koneksi internetmu. Mungkin awalnya sulit dilakukan karena kamu “kecanduan” dengan akses internet dan informasi. Tapi, ketika bisa menerapkan tips-tips di atas, kamu akan merasakan bedanya bekerja secaraonline dan offline.


Yang jadi soal bukan berapa banyak informasi yang bisa kamu akses, tapi bagaimana bisa mengontrol dirimu sendiri. Kamu harus tetep fokus dan nggak stres supaya bisa terus belajar dan bekerja. Yang pasti, kemajuan teknologi sebaiknya berdampak positif dan bukan justru membuatmu tertekan.






sumber: http://www.hipwee.com/tips/ketika-kelebihan-informasi-bikin-kamu-stres-ini-cara-mengatasinya/
.

Ads

Daftar Isi