Ads

Selasa, 02 September 2014

Sejarah Musik Ska



Ska, genre musik asal Jamaika ini memang sempat nge-hits di Indonesia di penghujung tahun 90'an. Banyak band ska bermunculan di kala itu seperti Tipe-X, Shaggy Dog, Arigatoo, The Artificial Life, JFGF, Collonyet, Es Coret, Don Logo, dll.

Namun kini genre musik ini seolah tak terdengar lagi.




Sejarah Musik Ska

Jika dirunut dari sejarah, Jamaika sebagai rumah bagi lahirnya musik ska belumlah begitu lama. Pada akhir tahun 50-an, ska mulai banyak dimainkan di negeri yang terletak di Amerika Utara itu. Tak lama setelah negeri tersebut mendapat status merdeka dan menjadi negara persemakmuran Inggris.

Belum terdapat data resmi yang memberikan informasi siapa yang mula-mula memopulerkan ska. Ada yang bilang aliran musik ini timbul sebagai sebuah gejala budaya di Jamaika. Ia bermula dari golongan menengah (kelas pekerja) di masyarakat Jamaika. Kelas sosial yang menjadi penggerak utama roda perekonomian di negeri yang masih tergolong kelas menengah ke bawah itu. Ska pun jadi respons ketidakpuasan terhadap berbagai pratik imperialisme yang masih tersisa walaupun negeri tersebut telah merdeka.

Apakah ska termasuk jenis musik yang terinspirasi dari ideologi pemberontakan kelas (sosialis) dan anti imperialis? Belum ada yang berani memastikannya. Hanya fakta bahwa ska mulanya dimainkan oleh kalangan pekerja, mempengaruhi warna dari aliran musik ini.

Mendengarkan irama maupun lirik dari lagu-lagu ska, akan terasa warna ‘pemberontakan’ kalangan pekerja. Ska kental dengan nuansa spontanitas, apa adanya, dan kejujuran dalam bermusik. Khas karakteristik kalangan pekerja.

Namun, ada sekelompok pengamat musik meyakini bahwa Cecil Bustamente Campbell (Prince Buster) adalah orang yang membidani lahirnya ska. Pada 1962, bersama rekannya seorang gitaris bernama Jerry, mereka bereksperimen menciptakan jenis musik yang menitikberatkan ketukan afterbeat daripada downbeat. Ska pun lahir. Ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran irama) khas Jamaika yang dipadukan dengan free-walking bass style.

Tahun 60-an akhir, para musisi ska mulai memperkenalkan aliran musik ini ke Inggris dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Di Inggris, awalnya ska dikenal dengan nama Bluebeat. Kemudian berubah lagi dikenali sebagai pendahulu dari Rocksteady dan Reggae. Perubahan-perubahan ini setara dengan musik ska yang berjiwa dinamis. Tak terpatok pada pakem tertentu dan bebas berkreasi.

Irama dari lagu-lagu ska adalah perpaduan dari alat musik drum, rythem, dan ragam bunyi hon. Termasuk juga menggabungkan unsur-unsur musik mento dan kalipso dari Karibia dengan jazz dan rhythm and blues dari Amerika Serikat. Melahirkan warna musik khas ska yaitu jalur bass berjalan dengan aksentuasi pada ritme yang upbeat.

Semua itu kemudian diubah jadi harmoni dan lirik yang terkadang menyiratkan bentuk gugatan sosial atau penegasan eksistensi individu. Tak mengherankan ketika musik ska dipopulerkan oleh golongan Mod di Inggris, mereka juga menampilkan imej tersendiri.

Para musisi ska memakai hat (topi Popeye) dan menunggang skuter (vespa) di setiap aksi panggung mereka. Ini menunjukkan simbol berbedanya mereka dari orang-orang sekitar. Ska pun makin populer ketika kelompok Skinhead menjadikan musik ini sebagai salah satu identitas dan penguat ikatan kelompok mereka.

Adapun secara kronologis sejak ska mulai muncul hingga sekarang, terdapat tiga periode atau gelombang yang memotret perkembangan tersebut. Periode (gelombang) pertama adalah ska asli Jamaika sekitar tahun 1960-an. Pasa masa ini, ska belum dikenal luas dan hanya merupakan jenis musik etnik setempat.

Pada akhir tahun 1970-an, ketika ska dikenal dan semakin banyak dimainkan di Inggris oleh kelompok Mod, ska memasuki gelombang keduanya. Satu dekade kemudian, yaitu pada 1980-an, ska dikenal semakin luas dan jadi populer di Amerika Serikat pada 1990-an. Ska pada masa ini disebut memasuki gelombang ketiga.





Musik Ska di Indonesia

Hingar bingar perkembangan musik ska ternyata juga sampai ke Indonesia. Mulanya ska termasuk musik yang dimainkan oleh minoritas grup band dan hanya populer di acara-acara selevel pensi (pesta perpisahan sekolah) atau acara ulang tahun. Namun ketika pada tahun 1999, grup musik Tipe X merilis album perdana mereka ‘Ska Phobia’, demam ska menjangkiti siapa saja.

Anak-anak muda pada saat itu jadi familiar mendengar hentakan irama ska. Termasuk juga menggunakan busana khas ska yang populer di Indonesia, yaitu baju pantai dan celana pendek dengan dandanan necis. Tampilan busana khas ska jadi trend life style di kalangan remaja. Rasanya belum pantas di bilang anak gaul jika tidak berbusana seperti itu. Dengan mendengar musik dan berpenampalan ala ska, lengkaplah atribut sebagai seseorang yang paham perkembangan zaman.

Memang bisa dikatakan bahwa musik ska di Indonesia merupakan fenomena musiman. Artinya, ketika tahun 1999 banyak bermunculan grup musik yang mengusung lagu-lagu ska, tapi itu tak bertahan lama. Tidak lebih dari satu dekade kemudian, musik ska menurun popularitasnya. Seiring dengan banyak grup band ska yang bubar atau tak lagi terdengar nama dan kiprah mereka.

Namun, ada dua grup band ska yang masih setia dengan aliran musik dinamis ini. Mereka adalah Tipe-X dan Shaggy Dog. Kedua grup band ska ini dapat terus bertahan hingga sekarang karena punya kualitas dalam bermusik. Selain itu, Tipe-X dan Shaggy Dog juga punya daya kreativitas dalam bereksprimen dengan musik ska. Mereka tidak mengadopsi mentah-mentah musik asli Jamaika itu, tapi juga melakukan improvisasi. Ini membuat warna musik mereka punya ciri khas dan tidak membosankan. Walaupun pamor ska telah pudar, tetapi setidaknya hingga saat ini terdapat lebih dari 450 band ska yang ada di Indonesia




Daftar Kota Dengan Grup Band Ska Terbanyak

Walaupun musik ska tak sebooming dulu, bukan berarti grup band ska hanya sedikit. Terbukti sampai sekarang sudah ada lebih dari 450 grup band ska di berbagai kota di Indonesia.

Nah berikut daftar kota dengan grup band Ska terbanyak di Indonesia
Data update terakhir akhir 10 Mei 2014..
  • Kota Bandung 87 band SKA
  • Kota Malang 84 band SKA
  • Kota Blitar 37 band SKA
  • Kota Jakarta 33 band SKA
  • Kota Bogor 28 band SKA
  • Kota Jogjakarta 27 band SKA
  • Kota Purwokerto 17 band SKA
  • Kota Kediri 16 band SKA
  • Kota Solo 13 band SKA
  • Kota Lampung 11 band SKA



.

Ads

Daftar Isi