Ads

Jumat, 20 Februari 2015

Suka Duka Belajar Otodidak




Otodidak, ya Itulah sebuah bahasa di mana kata-kata itu melekat pada sebuah dedikasi Se-seorang yang melekat dalam Aktifitas di lingkungan sosialnya, sekedar untuk membangun Potensi di dalam diri seseorang. 



Otodidak adalah sebuah pengantar Definisi pada arti yang sesungguhnya, yaitu selalu berproses untuk membangun Potensi dalam diri dan orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri, Dan berikut ini adalah suka duka menjadi otodidak..



1. Bahan Referensi




Tidak dapat dipungkiri salah satu yang menghambat kita dalam mencari referensi adalah keterbatasan pengetahuan mengenai apa saja buku yg menjadi keterkaitan bahan informasi. sebab kita sebagai orang yg masih dibilang "Baru Mengenal" ilmunya, terkadang bingung ingin memulai dari mana dan berakhir dengan frustasi.





2. Kesabaran dan Keikhlasan



Ilmu itu mahal sob! makanya kadang kita perlu yang namanya "Kesabaran", tanpa adanya kesabaran kebayang dong bagaimana ketika kita menerima nasib bahwa sulit sekali mendapatkan yang kita cari. yang tentu saja dibarengi dengan keikhlasan. ikhlas itu perlu kalau diibaratkan sebuah makanan maka ikhlas itu seperti telur! iya telur yang dimasak tanpa garam, akan terasa hambar!





3. Waktu




Otodidak terkadang tidak jauh dari kata waktu, kenapa ? alasannya simple kok, kita terlalu larut dalam "indahnya proses belajar". Karena seringkali dengan belajar mandiri tanpa ada orang yang lain yang menuntun, cenderung memerlukan waktu yang lama.





4. Masukan




Salah kaprah! hmm, mungkin kata yang cocok. kita sebagai orang yg "belajar secara mandiri" cenderung menggunakan cara belajar dengan komunikasi satu arah dan biasanya dari sumber yang biasa ia temukan atau cari sendiri. Komunikasi satu arah maksudnya, ia dapat belajar dari buku, video tutorial tapi tidak mendapatkan masukan balik. Ini sering sekali mengakibatkan salah kaprah atau salah pengertian.





5. Diragukan




Banyak yang mengatakan kaum otodidak membutuhkan pandangan kaum akademis untuk mengembangkan kemampuannya dalam berkarya, karena tidak diragukan lagi kapasitas dari kaum akademik lebih mempunyai pandangan maupun pengetahuan akan filosofi sebuah desain dikarenakan, jalan yang akan mereka tuju telah sedikit dibuka atau bisa dikatakan dicampuri oleh pihak kedua (guru). 

Namun kaum akademik juga harus lebih dapat memahami dan terus belajar ketika pengetahuan mereka mencapai (high level) yang identik dengan teori, tidak akan berarti apa-apa jika pencapaian kaum akademik stagnan di tempat, sedangkan kaum otodidak yang umumnya mempunyai skill teknis karena terbiasa memahami fenomena-fenomena sebelumnya melalui sebuah "proses yang panjang". tapi terkadang yang membuat miris adalah banyak sekali yang meragukan kaum otodidak.





6. Lebih fleksibel



Kenapa bisa dibilang fleksibel ? mungkin kalian bertanya-tanya. menurut kami ketika seseorang memilih untuk belajar secara mandiri (dibaca : otodidak) tentu saja secara tidak langsung mereka akan mencari berbagai referensi. nah karena kemajuan teknologi tentu saja batasan mencari referensi bisa dibilang nol, sehingga "tidak ada batasan berarti dalam menuntut ilmu". karena untuk belajar secara formal terkadang kita lebih menerima budaya disuapi dibandiing memilih mengembangkan sendiri.





7. Tampil beda



Orang yang belajar sendiri, biasanya memiliki pandangan berbeda dibanding orang lain bahkan aneh mengenai sesuatu hal. dia memiliki dunianya sendiri dibanding orang lain, ngga dapat dipengaruhi orang lain bahkan dialah yang dapat "mempengaruhi dan membuat perbedaan!"




8. Tidak adanya tekanan




Mungkin sebagian orang ada yang menganggap proses belajar itu sulit bahkan sampe membuat tertekan. yak benar keadaan dimana kita ngga berada didalam zona nyaman. coba bayangkan kalo kita mempelajari sebuah ilmu karena terpaksa, apakah itu enak ? tentu saja ngga!, "ilmu itu ibarat sebuah pacar" ngga suka tolak! jangan php. pura-pura dibaca padahal ngga suka. konsekuensinya ? ilmu itu akan mubazir!





9. Kepuasan dalam pencapaian



Semakin sulit ilmu yang ingin dipelajari, maka semakin tinggi pula kepuasan yang didapat. ngga percaya ? buktiin sendiri! terkadang bukan seberapa kecil ilmu yang ingin diperoleh tapi ingin seberapa banyak"kepuasan yang ingin didapat"







sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/54db9a7012e257f5528b456f/?ref=homelanding&med=hot_thread
.

Ads

Daftar Isi