Mitologi dan budaya Aztec merupakan hasil migrasi dari lembah Anahuac utara, kini jantung Mexico City. Terdapat cerita berbeda tentang asal-usul mereka.
Salah satu mitos menyatakan bahwa orang Aztec berasal dari suatu tempat yang disebut Aztlan. Legenda lain mengatakan bahwa mereka berasal dari Chicomostoc atau tanah tujuh gua.
Mitologi Aztec
Suku Aztec percaya bahwa mereka dibimbing oleh dewa mereka, ‘Burung Kolibri dari Selatan’.
Mereka tiba di sebuah pulau ketika melihat seekor elang bertengger di atas kaktus penuh buah. Hal ini lantas ditafsirkan sebagai pemenuhan nubuat.
Mereka percaya telah mencapai rumah baru. Disitulah lantas kota Tenochtitlan dan sebuah pulau buatan dibangun.
Legenda mengatakan bahwa ketika mereka tiba di lembah Anahuac, Aztec adalah yang paling beradab dari semua suku-suku lainnya.
Orang Aztec percaya Toltec menjadi muasal semua budaya dan mulai mengembangkan beberapa mitos penciptaan.
Salah satu mitos penciptaan menyatakan bahwa terdapat lima matahari dan salah satunya yang menyinari bumi adalah matahari terakhir.
Sementara empat matahari lainnya punah, matahari terakhir selamat akibat pengorbanan dewa.
Mitos lain berbicara tentang dewa kembar Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl yang menciptakan bumi. Tezcatlipoca diyakini kehilangan kaki saat menciptakan bumi.
Suku Aztec menyembah sejumlah dewa. Banyak nama dewa tersebut sulit diucapkan, sehingga pastilah mereka memiliki lidah terampil.
Festival dan perayaan Aztec melibatkan penggunaan banyak warna, bulu, dan ritual pengorbanan.
Sebagian besar festival diadakan untuk menyenangkan dan membujuk dewa matahari agar terus bersinar.
Suku Aztec percaya bahwa dewa-dewa harus diberi makan dengan darah segar. Mereka percaya para dewa akan mati jika tidak diberikan darah secara teratur.
Oleh karena itu, pengorbanan manusia menjadi salah satu ritual utama Aztec.
Dewa-dewa Aztec
Orang Aztec memuja banyak dewa termasuk Acolmiztli – dewa dunia bawah, Atlacamani – dewi angin topan, Atlacoya – dewi kekeringan, Atlaua – dewa air, Camaxtli – dewa perburuan dan kebakaran, serta Chalchiuhtecolotl – burung hantu malam.
Orang Aztec juga menghormati sejumlah dewa ular seperti Chicomecoatl, Coatlicue, dan Xiuhcoatl.
Mereka juga menyembah kelompok dewa seperti Ahuiateteo – lima dewa kelimpahan, Centzon Huitznahua – bintang-bintang selatan, dan Tzitzimime – bintang setan kegelapan.
Selain berbagai dewa, suku Aztec juga menyembah sejumlah makhluk supranatural seperti Ahuitzotl – makhluk berbentuk anjing-monyet, Cihuateteo – roh wanita yang meninggal saat melahirkan, serta Tlaltecuhtli – dewi kodok.
Suku Aztec memuja pula Popocatepetl atau sosok pahlawan legendaris serta berbagai lokasi yang dianggap sakral
Di antara tempat-tempat yang mereka anggap sakral adalah Apanoayan – tingkat pertama dari sembilan tingkatan Mictlan, Aztlán – dunia para pahlawan, Mictlan – dunia bawah, Tlalocan – surga asal, dan Tehuantepec – bukit jaguar suci.
Mitologi Aztec
Suku Aztec percaya bahwa mereka dibimbing oleh dewa mereka, ‘Burung Kolibri dari Selatan’.
Mereka tiba di sebuah pulau ketika melihat seekor elang bertengger di atas kaktus penuh buah. Hal ini lantas ditafsirkan sebagai pemenuhan nubuat.
Mereka percaya telah mencapai rumah baru. Disitulah lantas kota Tenochtitlan dan sebuah pulau buatan dibangun.
Legenda mengatakan bahwa ketika mereka tiba di lembah Anahuac, Aztec adalah yang paling beradab dari semua suku-suku lainnya.
Orang Aztec percaya Toltec menjadi muasal semua budaya dan mulai mengembangkan beberapa mitos penciptaan.
Salah satu mitos penciptaan menyatakan bahwa terdapat lima matahari dan salah satunya yang menyinari bumi adalah matahari terakhir.
Sementara empat matahari lainnya punah, matahari terakhir selamat akibat pengorbanan dewa.
Mitos lain berbicara tentang dewa kembar Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl yang menciptakan bumi. Tezcatlipoca diyakini kehilangan kaki saat menciptakan bumi.
Suku Aztec menyembah sejumlah dewa. Banyak nama dewa tersebut sulit diucapkan, sehingga pastilah mereka memiliki lidah terampil.
Festival dan perayaan Aztec melibatkan penggunaan banyak warna, bulu, dan ritual pengorbanan.
Sebagian besar festival diadakan untuk menyenangkan dan membujuk dewa matahari agar terus bersinar.
Suku Aztec percaya bahwa dewa-dewa harus diberi makan dengan darah segar. Mereka percaya para dewa akan mati jika tidak diberikan darah secara teratur.
Oleh karena itu, pengorbanan manusia menjadi salah satu ritual utama Aztec.
Dewa-dewa Aztec
Orang Aztec memuja banyak dewa termasuk Acolmiztli – dewa dunia bawah, Atlacamani – dewi angin topan, Atlacoya – dewi kekeringan, Atlaua – dewa air, Camaxtli – dewa perburuan dan kebakaran, serta Chalchiuhtecolotl – burung hantu malam.
Orang Aztec juga menghormati sejumlah dewa ular seperti Chicomecoatl, Coatlicue, dan Xiuhcoatl.
Mereka juga menyembah kelompok dewa seperti Ahuiateteo – lima dewa kelimpahan, Centzon Huitznahua – bintang-bintang selatan, dan Tzitzimime – bintang setan kegelapan.
Selain berbagai dewa, suku Aztec juga menyembah sejumlah makhluk supranatural seperti Ahuitzotl – makhluk berbentuk anjing-monyet, Cihuateteo – roh wanita yang meninggal saat melahirkan, serta Tlaltecuhtli – dewi kodok.
Suku Aztec memuja pula Popocatepetl atau sosok pahlawan legendaris serta berbagai lokasi yang dianggap sakral
Di antara tempat-tempat yang mereka anggap sakral adalah Apanoayan – tingkat pertama dari sembilan tingkatan Mictlan, Aztlán – dunia para pahlawan, Mictlan – dunia bawah, Tlalocan – surga asal, dan Tehuantepec – bukit jaguar suci.
sumber: http://www.amazine.co/21634/ketahui-mitologi-tempat-sakral-dan-dewa-dewa-aztec/
.