Buku Harian, Sebuah Saksi Bisu tentang Perjalanan Hidup

Buku Harian atau Diary adalah catatan kejadian yang kita alami sehari-hari, baik yang sifatnya menyenangkan maupun tidak menyenangkan, sifatnya sangat pribadi dan bisa juga sebagai tempat menuliskan keluh kesah atas apa yang dialami hari itu. 

Kebiasaan menulis pada buku harian saat ini sudah mulai ditinggalkan, orang lebih suka menuliskan keluh kesah dan berbagi kebahagiaan pada social media yang makin menjamur, hanya sebagian kecil orang yang masih mempertahankan kebiasaan ini. 

Tentang Sebuah Buku Harian..


1. Aman dan Terjaga Kerahasiaannya

Buku Harian atau Diary itu sifatnya sangat pribadi, tidak semua orang boleh melihatnya, bahkan teman dekat dan keluarga pun tidak bisa melihatnya kecuali si empunya yang menunjukkannya atau menaruh sembarangan sehingga bisa dilihat orang lain. 

Karena sifatnya sangat pribadi dan rahasia, maka kita bisa menuliskan apa saja tanpa takut akan diketahui oleh orang lain, suka duka, keluh kesah dan berbagai macam perasaan bisa dituliskan disana tanpa ada perasaan takut orang lain akan keberatan dengan tulisan kita, jujur saja, sampai saat ini tidak pernah mendengar ada orang yang keberatan dengan tulisan orang lain pada buku hariannya.




2. Jujur dan Apa Adanya

Jika kita biasa bercerita atau curhat tentang sebuah peristiwa yang kita alami kepada keluarga, teman, sahabat atau siapa saja biasanya jarang sekali kita mengungkapkan semuanya secara jujur dan sedetail mungkin, kadang ada saja yang sedikit bumbu yang ditambahkan atau dikurangi, beda halnya jika menuliskan itu semua pada buku harian. 

Apapun itu akan kita tulis, baik buruk, senang susah dan apa saja akan tertuang disana. Bisa dikatakan mereka yang suka menulis buku harian hanya bisa jujur dan apa adanya pada Sang Pemilik Hidup dan Buku Harian.




3. Saksi Bisu Perjalanan Hidup

Buku Harian bagi mereka yang secara rutin menuliskan apa yang dialami pada hari itu merupakan sebuah saksi bisu atas apa yang pernah dialami, sering sekali ane membaca dan mendengar sebuah pengungkapan kasus kematian tidak wajar dan sejenisnya bisa diungkap lewat sebuah buku harian, setidaknya dengan menulis kejadian yang kita alami pada buku harian itu bisa menjadi sebuah investasi jika suatu saat ada kejadian tidak menyenangkan pernah kita alami, bukan berharap, tapi hanya sekedar mengantisipasi, semoga saja tidak ada yang mengalami.





4. Tempat Melatih Kemampuan Menulis dan Tulisan

Secara tidak langsung dengan memiliki kebiasaan menulis pada buku harian maka sesorang sedang melatih diri untuk menulis, bagaimana merangkai kata, memilah dan memilih kata yang sesuai untuk bisa menggambarkan apa yang ingin ditulis. 

Selain itu dengan menulis pada buku harian juga bisa menjadi ajang latihan mengasah tulisan supaya menjadi bagus, bahkan mereka yang biasa menulis pada buku harian kecepatan menulisnya bisa diatas rata-rata, hal itu tentu sangat berguna sekali dalam kehidupan, siapa tahu dengan kebiasaan itu malah nantinya akan membuat kita menjadi penulis terkenal, bisa saja bukan ?




5. Pendengar yang Baik

Kadang kala ketika kita membutuhkan orang lain untuk menceritakan keluh kesah ada saja kendala yang bisa didapatkan, misalnya tidak bertemu dengan orang tersebut, dia tidak menanggapi dengan serius dan malah akan menambah masalah baru, tidak mendapat respon dan jawaban yang sesuai atau malah diejek dan dipojokkan, beda halnya dengan mengungkapkan semuanya pada buku harian, dia tidak pernah menunjukkan kekesalan, tidak pernah marah dan selalu setia menerima apapun bentuk keluh kesah yang akan diceritakan penulis. Bahasa kerennya sekarang adalah Buku Harian adalah tempat anti nyesek.




6. Sebuah Kenangan dan Sarana Introspeksi Diri

Buku harian adalah sebuah saksi bisu atas apa yang telah kita alami, dimasa mendatang buku tersebut akan menjadi sebuah kenangan, dengan melihat catatan yang kita buat kita menjadi terkenang dan mengingat apa saja yang pernah kita alami, kita bisa tersenyum, bisa tertawa bahkan menangis jika membacanya, selain itu karena buku harian itu berisi semua hal maka itu bisa menjadi sebuah sarana untuk melakukan introspeksi diri supaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi, mana yang baik dipertahankan dan ditingkatkan lagi, mana yang buruk ditinggalkan dan dirubah menjadi baik.






http://www.kaskus.co.id/thread/5488f86a0d8b465e458b4567/?ref=homelanding&med=hot_thread

.