Hal ini berhubungan dengan refleks primitif yang dimiliki pada bayi usia 0 – 6 bulan. Refleks primitif ini akan hilang seiring pertambahan usia bayi.
“Contoh refleks primitif adalah bila kamu mengulurkan tangan kepada bayi, dia pasti menggenggam tanganmu kan? Atau, jika bayi ditempelkan ke dada ibunya, dia pasti akan otomatis sucking atau mencari payudara ibu untuk menyusui,” Nah, Refleks primitif ini juga muncul saat bayi dimasukkan ke dalam kolam renang. Bayi tidak akan tenggelam, “Bayi malah akan berenang.”
Termasuk menangis juga, Ketika bayi menginginkan sesuatu, bayi tidak bisa mengutarakannya secara langsung, mereka biasanya merefleksikan kebutuhannnya dengan Refleks primitif dan suara yang oleh kita sebagai orang dewasa pahami sebagai tangisan bayi.
Inilah Arti Tangisan Bayi dan Cara Menanganinya..
1. Neh = Aku lapar
“Neh” berarti bayi sedang lapar. “Saat mengucapkan ‘Neh’, lidah pasti menempel ke langit-langit lalu turun. Hal ini sama dengan refleks sucking di mana bayi mencari sesuatu untuk disedot yaitu Air Susu Ibu.”
2. Owh = Aku mengantuk
Saat tangisan bayi berbunyi “Owh”, mulutnya akan berbentuk bulat seperti hurup O. “Ini berarti bayi sedang menguap karena dia lelah dan ingin tidur.” Jadi, lanjut dr. Adhiatma ini, pemberian susu tidak tepat bila bayi menangis dengan suara “Owh” tadi. Orangtua lebih baik menidurkan bayinya di tempat dan suhu yang nyaman.
3. Eh = Aku ingin sendawa
Suara tangisan “Eh” cenderung singkat tapi dilakukan berulang kali. “Suara ini muncul karena ada udara terperangkap di saluran pencernaan atas. Biasanya, hal ini terjadi saat bayi sudah makan tapi dia belum bisa bersendawa sendiri,” Solusinya, bila kamu mendengar bayi menangis seperti ini, segera bantu bayi bersendawa dengan menepuk punggungnya secara lembut.
4. Eair = Aku kembung
Arti tangisan keempat ini berhubungan dengan tangisan dengan suara “Eh”. Misalnya, bila ibu malah menyusui bayi sehingga perut bayi kembung karena terisi udara. “Ciri tangisan ini adalah histeris, raut muka bayi terlihat kesakitan, serta tangan dan kakinya pasti meronta-ronta. Inilah tangisan keempat alias kolik.” Cara menanganinya adalah memijat perut ke bawah secara lembut supaya bayi bisa mengeluarkan udara melalui kentut.
5. Heh = Aku tidak nyaman
Tangisan bayi dengan suara “Heh” berarti bayi tidak nyaman. Alasannya beragam dari mulai popok yang harus diganti atau baju yang membuat gerah. “Coba kamu cek sendiri apa yang kira-kira membuat bayi tidak nyaman.”
“Contoh refleks primitif adalah bila kamu mengulurkan tangan kepada bayi, dia pasti menggenggam tanganmu kan? Atau, jika bayi ditempelkan ke dada ibunya, dia pasti akan otomatis sucking atau mencari payudara ibu untuk menyusui,” Nah, Refleks primitif ini juga muncul saat bayi dimasukkan ke dalam kolam renang. Bayi tidak akan tenggelam, “Bayi malah akan berenang.”
Termasuk menangis juga, Ketika bayi menginginkan sesuatu, bayi tidak bisa mengutarakannya secara langsung, mereka biasanya merefleksikan kebutuhannnya dengan Refleks primitif dan suara yang oleh kita sebagai orang dewasa pahami sebagai tangisan bayi.
Inilah Arti Tangisan Bayi dan Cara Menanganinya..
1. Neh = Aku lapar
“Neh” berarti bayi sedang lapar. “Saat mengucapkan ‘Neh’, lidah pasti menempel ke langit-langit lalu turun. Hal ini sama dengan refleks sucking di mana bayi mencari sesuatu untuk disedot yaitu Air Susu Ibu.”
2. Owh = Aku mengantuk
Saat tangisan bayi berbunyi “Owh”, mulutnya akan berbentuk bulat seperti hurup O. “Ini berarti bayi sedang menguap karena dia lelah dan ingin tidur.” Jadi, lanjut dr. Adhiatma ini, pemberian susu tidak tepat bila bayi menangis dengan suara “Owh” tadi. Orangtua lebih baik menidurkan bayinya di tempat dan suhu yang nyaman.
3. Eh = Aku ingin sendawa
Suara tangisan “Eh” cenderung singkat tapi dilakukan berulang kali. “Suara ini muncul karena ada udara terperangkap di saluran pencernaan atas. Biasanya, hal ini terjadi saat bayi sudah makan tapi dia belum bisa bersendawa sendiri,” Solusinya, bila kamu mendengar bayi menangis seperti ini, segera bantu bayi bersendawa dengan menepuk punggungnya secara lembut.
4. Eair = Aku kembung
Arti tangisan keempat ini berhubungan dengan tangisan dengan suara “Eh”. Misalnya, bila ibu malah menyusui bayi sehingga perut bayi kembung karena terisi udara. “Ciri tangisan ini adalah histeris, raut muka bayi terlihat kesakitan, serta tangan dan kakinya pasti meronta-ronta. Inilah tangisan keempat alias kolik.” Cara menanganinya adalah memijat perut ke bawah secara lembut supaya bayi bisa mengeluarkan udara melalui kentut.
5. Heh = Aku tidak nyaman
Tangisan bayi dengan suara “Heh” berarti bayi tidak nyaman. Alasannya beragam dari mulai popok yang harus diganti atau baju yang membuat gerah. “Coba kamu cek sendiri apa yang kira-kira membuat bayi tidak nyaman.”
sumber: https://id.she.yahoo.com/tangisan-bayi-miliki-arti-tersendiri-051318955.html
.