Tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Usia kita semakin bertambah, begitu juga dengan kedewasaan. Menjadi dewasa itu tidak mudah, banyak yang harus kamu jalani dan juga kamu pikirkan. Kamu siap menjadi seorang dewasa? Petuah berikut bisa jadi bahan refleksi untuk kamu.
1. Banyak-Banyaklah Berbagi!
Kalau kamu lebih beruntung dari orang lain, berbagilah. Ini bukan cuma soal materi, tapi juga kemampuan emosional ataupun kebahagiaan. Kalau kamu bahagia, kamu akan punya kemampuan lebih untuk membahagiakan orang. Kalau emosimu tertata, kamu pun akan bisa membuat orang lebih tenang.
Kalau kamu punya sesuatu yang bisa berguna untuk sesama, saatnya kamu membagikan apa yang kamu punya. Ingat: orang lain mungkin akan lupa namamu atau tanggal ulang tahunmu. Tapi mereka nggak akan pernah lupa bagaimana kamu memperlakukan mereka.
2. Belajar Yang Bener
Nggak mau dicap bodoh ‘kan? So, belajar yang rajin. Kalau kamu punya kesempatan untuk belajar di sekolah atau melanjutkan kuliah, ambil kesempatan itu. Karena kamu akan mendapatkan hal-hal baru dan akan membuka pikiranmu. Pendidikan itu kunci masa depanmu. Otak adalah salah satu hal yang membedakan manusia satu dan yang lainnya.
3. Sewaktu Remaja, Banyak Orang Yang Memujimu Dengan Mudah. Tapi Setelah Itu, Nggak Akan Ada Yang Sepeduli Itu
Masuk kuliah dan masuk ke dunia kerja, kamu akan menemukan orang-orang yang lebih bagus dari kamu. Pujian yang kamu dapat sewaktu sekolah akan menjadi angin lalu saat kamu beranjak dewasa. Intinya, kerja keras. Jangan pernah puas dengan apa yang kamu punya. Sadarlah karena banyak di luar sana yang lebih baik dari kamu. Kalau kamu pengen sukses, work hard!
4. Kalau Kamu Yakin Pada Apa Yang Kamu Kerjakan Sekarang, Fokuslah!
Hanya sedikit orang yang sadar kenapa mereka ngelakuin sesuatu yang mereka suka. Kalau kamu belum tahu apa yang ingin kamu kerjakan, saatnya kamu cari tahu. Jangan menyesal kalau nanti di usia 25 kamu belum dapat kerjaan karena kamu nggak tahu apa yang mau kamu lakukan dengan hidupmu.
5. Jiwa Muda Akan Selalu Ada
Berapa pun usia kamu, jiwa anak-anak sebenarnya masih tersimpan dalam dirimu. Jiwa itu terlalu berharga untuk kamu lepaskan begitu saja. Jangan biarkan tekanan hidup orang dewasa membuatmu lupa pada eloknya hal-hal sederhana. Jangan biarkan jenuhmu memadamkan rasa penasaran dan keinginanmu berpetualang.
6. Belajar Masak Itu Penting!
Jangan puas hanya dengan bisa masak air, mie instan, dan telur ceplok. Kemampuan memasak bisa sangat berguna kalau kamu mau tetap memanjakan lidah tapi tetap ingin berhemat. Apalagi saat kamu sudah tinggal jauh dari orang tua.
Dengan kemampuan memasak yang oke, kamu juga jadi bisa punya banyak teman dekat. Kamu bisa mengundang teman-temanmu ke rumahmu untuk dahar, dan mereka pun akan dengan hati terbuka datang. Suasana yang canggung ketika bertemu kenalan baru bisa cair ketika dia memuji kemampuan masakmu.
7. Beli Ini Itu, Pikir-Pikir Dulu!
Ketika kamu masih tinggal sama orang tua, kamu bisa minta beliin ini-itu tanpa pikir panjang. Saat kamu kerja dan punya duit sendiri, kamu harus berpikir dua kali untuk membeli sesuatu. Masih ada tunggakan esensial yang menunggu dibayar: biaya listrik, iuran kebersihan kos, sampai anggaran belanja bulanan.
8. Kadang, Kamu Harus Merasakan Pekerjaan Yang Membosankan Sebelum Menemukan Profesi Yang Benar-Benar Kamu Suka
Bayangkan: pas jaman SMA, kamu harus duduk di depan papan tulis, nulis, dengerin guru, dan kamu harus ngelakuin hal yang sama dari Senin-Jumat, jam 7 pagi sampe jam 3 sore. Bosen nggak tuh? Pas kamu masuk ke dunia kerja, kamu bisa jadi harus menghadapi situasi yang sama — belum lagi kalau harus menghitung lembur alias waktu kerja ekstra. Kamu akan merasakan bosannya pekerjaanmu, sampai keinginanmu untuk resign menggebu-gebu. Kamu akan mempertanyakan apa benar ada disini hatimu.
Kadang-kadang, kamu harus jungkir balik berkutat dengan pekerjaan yang seperti ini dulu sebelum kamu benar-benar menemukan dimana kamu bisa ‘bersinar’.
9. Kesehatanmu, Nak!
Doyan makan fast food, mulut menghitam karena rokok, sering begadang, gampang masuk angin. Hal-hal itu akan membuat kamu tersadar tentang kesehatanmu. Kalau kamu membiarkan tubuhmu babak belur terus-terusan, kamu akan membawa beban risiko kesehatan yang besar di hari tua. Kolesterol tinggi, ginjal terbebani, paru-paru ngos-ngosan: siap-siap segala macam penyakit menghantuimu.
10. Kamu Masih Muda, Jangan Sering Galau!
Di sekolah, pikiranmu galau karena nilai anjlok, bertengkar dengan pacar, atau gagal dapat perhatian gebetan. Masuk kuliah, kamu pun menemui galau akademik (lagi), ditambah kamu harus mikirin cara menuntaskan skripsi. Kamu juga mulai mikir mau kerja apa dan gimana caranya.
Saat masuk dunia kerja, kamu harus ketemu dengan dunia nyata yang…bukan kejam, sih, cuma tak peduli. Kejam itu kalau sengaja bikin kamu susah. Tak peduli itu kalau kamu susah atau senang pun, mereka nggak akan repot-repot mau tahu. Buat yang masih muda, nggak usah keseringan galau. Galaunya pas masuk kerja aja. Mumpung masih sekolah atau kuliah, nikmati masa-masa dimana kamu belum susah payah bekerja.
11. Jangan Berharap Pacar SMA Jadi Pasangan Hidupmu!
Walau kalian berdua sudah berjanji untuk terus bersama, saat masa kuliah menjelang dan kampus kalian tak berdekatan, kalian pun terpaksa putus hubungan. Jangan terlalu mengharapkan langgengnya romansa masa SMA!
Bukan berarti mustahil, sih. Tapi kalau kamu mau awet sampai tua, kamu dan dia perlu usaha ekstra. Kalau kalian mulai pacaran saat kelas XI SMA, kamu dan dia nggak akan mungkin menikah tahun depannya. Kalau dia pacar pertamamu, kamu harus siap menerima bahwa hubungan yang langgeng dengannya berarti kamu akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui bagaimana rasanya “dekat” dengan cowok atau cewek lainnya yang akan kamu temui di masa depanmu.
12. Akan Ada Saat Dimana Kamu Terlalu Sibuk Untuk Mengikuti Apa Yang Lagi Tren
Ada saatnya kamu nggak akan mikirin apa yang lagi ngehits. Pikiran dan tenagamu sudah terhisap oleh pekerjaanmu. Misalnya, baru setelah beberapa waktu kamu akan sadar bahwa tongsis (tongkat narsis) itu ada. Baru setelah suatu lagu diputar beberapa kali oleh teman kerjamu, kamu tahu judul dan penyanyinya.
Kamu pun akan sadar bahwa mengetahui apa yang sedang populer di masyarakat bukanlah segalanya. Kamu bisa hidup tanpa tren dengan baik-baik saja.
13. Nyari Kerja Itu Susah!
Udah usaha kirim CV kemana-mana, tapi panggilan wawancara belum juga mampir. Kamu pun bertanya-tanya: apa yang salah dengan dirimu?
Kalo kamu nggak pinter-pinter cari kesempatan waktu sekolah dan kuliah, kamu akan merasakan dampaknya saat kamu berjuang mencari kerja. Selagi kamu masih di sekolah atau kampus, perhatikan baik-baik apa yang pernah dan sedang kamu lakukan. Torehkan prestasi selagi kesempatan buatmu terbuka lebar. Semuanya berpengaruh saat nanti kamu cari kerja.
14. Bersikap Sopan Ke Orang Yang Kita Benci Itu Menambah Pahala
Seiring kamu bertambah dewasa, kamu akan ketemu dengan orang baru yang bermacam-macam karakternya. Nggak semuanya bisa cocok denganmu. Ada beberapa yang sangat menjengkelkan, sampai rasanya bikin kamu geregetan.
Tapi apapun perasaanmu pada seseorang, kamu harus belajar untuk bersikap sopan padanya. Bersikap baik dan menawarkan pertolongan dengan senang hati mungkin terlalu berat buatmu, tapi bersikap sopan adalah kewajiban. Dengarkan dia bicara. Sapa dia seramah yang kamu bisa. Sadari eksistensinya.
Belajarlah untuk tenang dan menjaga emosi supaya tidak meletup-letup. Hal ini bisa dimulai dari sekarang. Ketika kamu masih remaja, emosimu mungkin relatif labil. Tapi begitu masuk ke usia yang lebih dewasa, emosi labil hanya akan membuatmu jadi bahan tertawaan orang.
15. Rawat Penampilanmu
Terlihat menarik di depan orang lain bisa membuka banyak pintu ke mana saja. Selain itu, menjaga penampilanmu sendiri bisa membuatmu semakin dihargai orang lain.
Secuek-cueknya kamu, akan ada waktu dimana kamu harus memikirkan penampilan. Misalnya saat pergi wawancara atau menghadiri acara-acara formal. Memang, kalau kamu berlebihan, bisa-bisa kamu yang stres sendiri. Maka dari itu, kuncinya adalah menata penampilanmu sesuai konteks. Minimal kamu harus mandi, pakai deodoran, dan mengenakan kostum yang sesuai dengan apa yang hari itu mau kamu lakukan.
16. Saat Kamu Merasa Orang Tuamu Tak Mengerti, Bisa Jadi Sebenarnya Mereka Mengerti
Gambar di atas emang lucu, tapi nggak selalu benar. Meskipun kamu dan orang tua bisa bertengkar karena hal-hal “printilan”. kamu tetap bisa belajar dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Bukan hanya yang bahagia-bahagia aja, tapi juga yang susah-susahnya. Dengarkan dan hormati mereka. Bagaimanapun, waktu yang telah mereka habiskan di dunia ini jauh lebih banyak dibandingkan diri kita.
17. Jangan Buang-Buang Waktu Dengan Tawuran
Pada saatnya nanti, kamu ngerasa kalo ngelabrak adik kelas itu adalah tindakan bodoh dan nggak banyak guna. Merasa keren sebagai senior SMA itu sesuatu yang absurd: bagi anak-anak kuliah atau mereka yang sudah bekerja, kamu itu cuma bocah. Jangan habiskan waktumu melakukan hal-hal yang nggak penting dan nggak berguna. Tawuran atau labrak orang bakal buat hidup orang lain sengsara. Kamu pun ujung-ujungnya akan dapat cap negatif, dan kehilangan waktu yang harusnya digunakan untuk mencari tahu banyak hal.
18. Cari Teman Itu Harus Pilih-Pilih
Kalau kamu sering bergaul dengan orang yang terlalu cuek dan selalu mengeluarkan aura negatif, lebih baik mundur secara perlahan. Terlalu santai dengan keadaan, cuek pada lingkungan sekitar, dan sering mengeluh itu adalah kebiasaan yang bisa menular ke kamu. Kamu nggak mau ‘kan jadi seperti itu?
Tidak semua orang sebaiknya kamu jadikan teman. Tidak semua orang pun akan mau kamu jadikan teman. Dalam kehidupan sosial, menjadi selektif adalah keharusan.
19. Hang Out, Have Fun, Silahkan…
Doyan hangout sama teman atau menghabiskan waktu luang dengan jalan-jalan, silahkan. Asal jangan keasyikan. Masih banyak hal yang harus kamu kerjakan untuk masa depanmu. Ada waktunya kamu bersenang-senang, dan ada waktunya kamu harus fokus ke kehidupanmu. Menjadi dewasa adalah menciptakan keseimbangan antara ria dan kerja.
20. Sikap Adalah Segalanya
Orang lain akan melihat kamu dari bagaimana kamu menanggapi sesuatu. Kalau kamu ogah-ogahan menuntaskan sesuatu dan sering tak tepat waktu, orang akan ragu mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar padamu. Kalau kamu bersikap negatif dan membicarakan orang lain, orang akan mencapmu sebagai calon pemerkeruh keadaan. Ujung-ujungnya, kamu akan dijauhi dan dianggap menjadi pengaruh buruk.
21. Syukuri Apa Yang Ada
Menjadi dewasa adalah sama dengan dihadapkan dengan beribu alasan untuk kecewa. Kamu akan belajar bahwa dunia nggak selalu berjalan sesuatu keinginanmu. Syukuri apa yang kamu punya sekarang. Kalau di rumah hanya ada ikan goreng dan sayur bening, syukuri itu. Kamu cuma punya HP biasa yang nggak punya aplikasi Twitter atau Path, syukuri aja. Masih banyak di luar sana yang hidupnya serba kekurangan, tapi tetap bisa menjalani hari dengan ceria.
22. Dobrak Zona Nyamanmu!
Saatnya kamu untuk keluar dari zona nyaman kamu. Cobalah hal-hal baru yang memacu kamu untuk lebih maju. Jangan hanya berlindung di bawah ketiak orang tua. Untuk menjadi dewasa, kamu harus belajar hidup mandiri dan bertanggung jawab pada diri sendiri.
23. Belajar Ikhlas
Merelakan sesuatu yang paling berharga adalah hal yang sulit. Tapi seberapa sayangpun kamu dengan apa yang ada di depanmu, akan ada waktunya untuk kamu merelakan semuanya pergi. Dengan belajar merelakan, kamu belajar untuk ikhlas menghadapi semuanya.
Hidupmu ada di tanganmu, bukan di tangan orang lain. Apa yang kamu lakuin sekarang akan berdampak besar buat masa depanmu. Jadi, kamu siap nggak jadi orang dewasa?
sumber: http://www.hipwee.com/inspirasi/dari-yang-tua-buat-yang-muda/
.