Normalnya sesuai dengan aturan yang sebenarnya bermain bola itu dilakukan di lapangan sepak bola dengan sarana dan prasarana pendukung lainnya, namun pada kenyataannya masih banyak orang-orang yang memainkan olah raga di tempat lain yang jauh dari kata layak, tentunya ini sangat memprihatinkan, namun memang kenyataannya adalah seperti ini.
Sepak Bola yang tidak pada tempatnya tentu saja menyebabkan aturan harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada, semua berdasarkan kesepakatan dan kebiasaan saja, tidak ada wasit dan juga peralatan yang digunakan hanya seadanya, tiang gawang biasanya terbuat dari sandal para pemain, kayu yang ditancapkan, atau jika lebih kreatif malah mereka membuang gawang sendiri yang bisa dipindahkan, untuk bola juga seadanya, biasanya menggunakan bola plastik atau bola bekas, sepatu ? sebagian besar para pemain kebanyakan tanpa menggunakan sepatu, kalo pun ada yang memakai, itu hanya sebagian kecil saja.
4. Selalu Siap dengan Kendala yang ada
Bermain Sepak Bola tidak pada tempatnya itu tentu sangat beda dengan permainan sepak bola yang sebenarnya, mereka harus bersaing dengan waktu saat bermain, misalnya saja karena tempatnya terbatas maka siapa cepat maka dia yang dapat, terlambat sedikit saja maka keinginan untuk bermain harus tertunda dulu, saat bermain pun mereka yang bermain juga tidak bisa konsentrasi penuh saat bermain, ada saja gangguan yang ada, misalnya saja ketika bermain di jalanan makan permainan harus berhenti ketika ada yang lewat, atau ketika memanfaatkan halaman sekolah atau tanah kosong maka siap-siap diusir oleh penjaga atau orang yang punya. Semua itu adalah beberapa contoh kecil dari berbagai kendala yang harus selalu siap dihadapi oleh mereka yang bermain.
5. Keterbatasan itu Membuat Spesial
Terinspirasi oleh sebuah lagu dari Bang Iwan Fals yang menyuarakan hal ini (Mereka ada di Jalan) dan juga berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah kami alami, kita akan membahas hal tersebut disini..
1. Lapangan yang Mulai Terbatas
Ada banyak faktor yang menyebabkan orang harus memainkan pertandingan sepak bola tidak pada tempatnya, diantaranya adalah karena lapangan yang mulai langka karena banyak digunakan untuk membangun tempat lain, Ada lapangan namun harus meminta izin lewat birokrasi yang tidak gampang dan berbelit, serta ada lapangan namun sudah dikomersilkan sehingga tidak semua orang bisa menggunakannya. Hal ini tentu saja membuat orang terutama anak-anak memanfaatkan lahan yang ada meski terkesan memaksakan diri untuk dapat menyalurkan keinginan bermain bola, jauh dari kata layak dan apa adanya.
2. Tempat yang Biasa digunakan
Keterbatasan sarana dan prasarana menyebabkan mereka yang ingin bermain sepak bola akhirnya memanfaatkan tempat yang ada untuk bisa bermain, tempat yang biasa digunakan diantaranya tanah kosong, halaman sekolah atau sarana umum lainnya yang bisa diakses dengan mudah, bekas bangunan dan yang paling sering kita lihat adalah di jalanan dan gang, bersaing dengan orang yang lalu lalang menggunakan jalan tersebut, mereka tidak pernah memperhatikan kondisi yang ada, jangankan sekedar rumput, yang ada malah bebatuan, tanah yang tidak rata dan yang paling parah adalah aspal, kondisi itu bukan menjadi halangan, yang penting tetap bisa bermain sepak bola.
3. Tentang Aturan, Alat dan Perangkat Pertandingan
2. Tempat yang Biasa digunakan
Keterbatasan sarana dan prasarana menyebabkan mereka yang ingin bermain sepak bola akhirnya memanfaatkan tempat yang ada untuk bisa bermain, tempat yang biasa digunakan diantaranya tanah kosong, halaman sekolah atau sarana umum lainnya yang bisa diakses dengan mudah, bekas bangunan dan yang paling sering kita lihat adalah di jalanan dan gang, bersaing dengan orang yang lalu lalang menggunakan jalan tersebut, mereka tidak pernah memperhatikan kondisi yang ada, jangankan sekedar rumput, yang ada malah bebatuan, tanah yang tidak rata dan yang paling parah adalah aspal, kondisi itu bukan menjadi halangan, yang penting tetap bisa bermain sepak bola.
3. Tentang Aturan, Alat dan Perangkat Pertandingan
Sepak Bola yang tidak pada tempatnya tentu saja menyebabkan aturan harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada, semua berdasarkan kesepakatan dan kebiasaan saja, tidak ada wasit dan juga peralatan yang digunakan hanya seadanya, tiang gawang biasanya terbuat dari sandal para pemain, kayu yang ditancapkan, atau jika lebih kreatif malah mereka membuang gawang sendiri yang bisa dipindahkan, untuk bola juga seadanya, biasanya menggunakan bola plastik atau bola bekas, sepatu ? sebagian besar para pemain kebanyakan tanpa menggunakan sepatu, kalo pun ada yang memakai, itu hanya sebagian kecil saja.
4. Selalu Siap dengan Kendala yang ada
Bermain Sepak Bola tidak pada tempatnya itu tentu sangat beda dengan permainan sepak bola yang sebenarnya, mereka harus bersaing dengan waktu saat bermain, misalnya saja karena tempatnya terbatas maka siapa cepat maka dia yang dapat, terlambat sedikit saja maka keinginan untuk bermain harus tertunda dulu, saat bermain pun mereka yang bermain juga tidak bisa konsentrasi penuh saat bermain, ada saja gangguan yang ada, misalnya saja ketika bermain di jalanan makan permainan harus berhenti ketika ada yang lewat, atau ketika memanfaatkan halaman sekolah atau tanah kosong maka siap-siap diusir oleh penjaga atau orang yang punya. Semua itu adalah beberapa contoh kecil dari berbagai kendala yang harus selalu siap dihadapi oleh mereka yang bermain.
5. Keterbatasan itu Membuat Spesial
Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada membuat orang menjadi lebih kreatif, bisa dikatakan bahwa keterbatasan itu membuat sesuatu menjadi spesial, bagi yang pernah merasakan dan juga melihat mereka yang bermain sepak bola di tempat yang tidak semestinya tentu akan tahu sendiri dimana letak spesialnya tersebut, tidak jarang kita akan terkagum-kagum melihat skill dan juga trik yang aneh-aneh ketika bermain, jika hal itu dikembangkan bukan tidak mungkin akan lahir para pemain sepak bola handal dari sana, kita bisa melihat di luar negeri sana, hampir kebanyakan para pemain sepak bola dibentuk oleh tempat yang tidak semestinya, malahan mereka yang biasa bermain di lapangan yang sebenarnya dengan dilengkapi sarana dan prasana yang ada bisa kalah bersaing dengan mereka.
6. Sebuah Dilema Besar
6. Sebuah Dilema Besar
Bermain Sepak bola di tempat yang tidak semestinya itu banyak melahirkan kenangan dan cerita seru yang nantinya akan bisa menjadi bahan cerita dikemudian hari. Sangat miris sebenarnya melihat mereka harus menyalurkan keinginan bermain sepak bola pada tempat yang tidak semestinya, ini tentu menjadi sebuah Pekerjaan Rumah bagi kita semua, jangan sampai hanya mereka yang mampu saja yang bisa merasakan asiknya bermain sepak bola dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. Tidak Mudah memang menyediakan wadah jika melihat banyaknya penduduk yang ada, namun jika ada niat dan keinginan, maka itu bukan hanya sekedar impian. Hanya waktu yang bisa menjawab semua itu.
Iwan Fals - Mereka Ada di Jalan
Pukul tiga sore hari
Di jalan yang belum jadi
Aku melihat anak anak kecil
Telanjang dada telanjang kaki
Asik mengejar bola
Kuhampiri kudekati
Lalu duduk di tanah yang lebih tinggi
Agar lebih jelas lihat dan rasakan
Semangat mereka keringat mereka
Dalam memenangkan permainan
Ramang kecil Kadir kecil
Menggiring bola di jalanan
Ruli kecil Riki kecil
Lika liku jebolkan gawang
Tiang gawang puing puing
Sisa bangunan yang tergusur
Tanah lapang hanya tinggal cerita
Yang nampak mata hanya
Para pembual saja
Anak kota tak mampu beli sepatu
Anak kota tak punya tanah lapang
Sepak bola menjadi barang yang mahal
Milik mereka yang punya uang saja
Dan sementara kita disini di jalan ini
Bola kaki dari plastik
Ditendang mampir ke langit
Pecahlah sudah kaca jendela hati
Sebab terkena bola
Tentu bukan salah mereka
Roni kecil Heri kecil
Gaya samba sodorkan bola
Nobon kecil Juki kecil
Jegal lawan amankan gawang
Cipto kecil Suwadi kecil
Tak tik tik tak terinjak paku
Yudo kecil Paslah kecil
Terkam bola jatuh menangis
sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/5497d52e31e2e69c478b456c/?ref=homelanding&med=hot_thread
.