Dewasa ini, komunikasi jarak jauh makin dimudahkan dengan adanya aplikasi pesan instan alias instant messaging app.
Mulai dari Whatsapp, Line, Wechat, KakaoTalk, Viber, sampai Blackberry Messenger (BBM), layanan pesan instan telah menjadi alternatif dari SMS berkat fiturnya yang kaya dan kemudahan menggunakannya.
Kami yakin kamu sudah familiar dengan aplikasi-aplikasi pesan instan ini. Bahkan mungkin juga kamu menggunakan lebih dari satu di antara mereka dalam keseharianmu. Tapi, sudahkah kamu mengerti tentang aturan-aturan nggak tertulis dalam menggunakan layanan itu?
1. Pesanmu gak dibalas? Santai aja sih.
Belum dibalas? Sabaaar.
Kalo pesanmu gak dibalas, ya udah. Tungguin aja. Gak perlu sampai mengirim pesan sampai berulang-ulang supaya dapat balasan. Siapa tahu orang yang kamu hubungi memang sibuk atau lagi gak pengen ngobrol. Terus-menerus mengirim pesan cuma bakal bikin mereka sebal sama kamu. Bisa-bisa. mereka malah akan nge-block kamu lho,
2. Selalu berikan balasan.
Berikan respon.
Sebaliknya dari poin nomor pertama, hargai mereka yang mengirimimu pesan dengan cara membalasnya sesegera mungkin. Mungkin saja mereka lagi butuh bantuanmu. Jangan lupa untuk membalas dengan kata-kata yang sopan, meskipun mungkin kamu lagi kalut.
Tapi kalo yang ngirim pesan ke kamu itu orang yang mencurigakan macam penguntit, mending jangan dibalas deh. Langsung blok aja akun atau nomor teleponnya.
3. Hargai jadwal tidur dan bangun orang lain.
Hargai jadwal orang lain.
Kalo kamu ngajak ngobrol seseorang jam 3 pagi atau pas mereka lagi kerja atau kuliah, itu namanya gak sopan. Perhatikan apakah pesanmu bakal mengganggu waktu tidur atau kerjaan mereka. Hargai kesibukan orang lain; kalo kamu gak tahu mereka lagi ngapain, ingat poin nomor 1.
4. Gak usah nulis terlalu panjang.
Gak usah ngirim teks panjang-panjang.
Namanya juga pesan instan — kamu gak perlu ngetik pesan panjang-panjang. Kalo kamu memang ingin menyampaikan sesuatu yang panjang dan rinci, lebih baik telepon aja atau ketemu langsung. Lagipula kalo kamu ngetik panjang-panjang, belum tentu si penerimanya sempat baca atau membalas dengan panjang kalimat yang sama, lho.
5. Sesuaikan bahasamu dengan lawan bicara.
Ngomong sama teman jelas beda dengan ngomong sama dosen atau atasanmu di tempat kerja. Jadi, pastikan bahasamu disesuaikan dengan lawan bicara: pakai bahasa sehari-hari atau bahasa formal. Jangan sampai kamu mengobrol dengan dosenmu dengan bahasa gaul lo-gue.
6. Menyingkat kata boleh, tapi jangan berlebihan.
Menyingkat kata itu gak papa, selama kamu memakai singkatan yang lazim dan masih mudah dimengerti oleh lawan bicara. Contohnya, kamu bisa menyingkat “yang” jadi “yg,” atau “dengan” jadi “dgn.” Tapi, jangan menyingkat “serupa” jadi “srp”. Ntar kalo dibaca jadi “sarap” atau “sirup”, gimana?
7. Hindari juga penggunaan simbol-simbol yang gak lazim.
Simbol-simbol yang gak lazim ini biasa digunakan oleh para pengguna Blackberry. Fitur autotext-nya memang asik sih. Tapi simbol-simbol yang ada di BB kamu belum tentu bisa muncul di layar pengguna Android dan iPhone lho; mereka cuma akan ditampilkan dalam bentuk kotak-kotak tanpa makna.
Selain itu, kamu juga sebaiknya menghindari menggunakan bahasa 4l4y yang bikin penerimanya jadi males dan ilfeel.
8. DAN JANGAN PAKAI CAPS LOCK!
LIHAT SENDIRI ‘KAN HASILNYA, NADANYA JADI KAYAK ORANG YANG LAGI MARAH-MARAH. PADAHAL SAYA NGOMONGNYA BIASA AJA LHO! Kalo kamu memang marah beneran dan jadi pengen teriak-teriak, mending gak usah nge-teks dulu deh. Tarik napas aja dalam-dalam.
9. Kalo kamu mengundang orang ke dalam grup, pastikan konteksnya sesuai.
Ada etika yang penting saat memanfaatkan aplikasi pesan instan, yaitu saat mengundang seseorang ke grup. Masuk ke dalam sebuah grup berarti kamu gak bisa mengontrol kapan anggotanya berkirim pesan; notifikasi akan membanjiri HP-mu. Makanya, pastikan orang yang kamu undang itu memang punya kepentingan di dalam grup.
Misalnya, kalo kamu bikin grup chat fotografi di Whatsapp, masukkan orang-orang yang benar-benar tertarik fotografi. Atau jika kamu bikin grup chat komunitas airsofter, ya pastikan mereka yang masuk adalah anggota komunitasmu.
10. Lalu, jika ada yang meninggalkan grup, hargai mereka.
Kalo ada yang menginggalkan grup, ya udah.
Nah, kalo ada yang meninggalkan grup, jangan sakit hati. Siapa tahu mereka gak tertarik lagi dengan topiknya atau notifikasinya sudah terlalu mengganggu karena ruangnya ramai (meski notifikasinya bisa di-mute sih). Gak usah maksa buat masukin mereka lagi ke grup. Biarkan ruang chat di grup digunakan bagi mereka yang berminat aja.
Sama halnya kalo kamu punya toko online yang jualan via IM. Jika orang-orang meninggalkan grup yang kamu buat untuk promosi tokomu, gak usah maksa buat nge-add mereka lagi. Daripada kamu diblok.
11. Hindari mengirimkan broadcast message yang gak penting.
Hindari BM yang gak penting.
Broadcast message alias BM itu fitur penting yang ada di BBM dan aplikasi chat lainnya. Kamu bisa dengan mudah mengirim satu pesan yang sama ke semua kontak yang ada di HP-mu. Sayangnya, fitur ini sering disalahgunakan dan seringkali malah mengganggu penerimanya.
Sama kayak grup, sebaiknya yang kamu BM itu mereka yang dirasa berminat dengan konteks isi BM-nya aja. Terus, jangan sering-sering mengirim BM kalo gak mau dianggap spamming. Hindari juga BM hoax: cek dulu kebenaran suatu berita sebelum kamu menyebarkannya.
12. Gunakan foto profil yang pantas dan cantumkan nama yang jelas.
Anggap aja profil di pesan instan itu identitasmu; fotomu harus mudah dikenali dan namamu jelas, sehingga orang yang mau menghubungi kamu juga gampang menemukanmu di antara kontak mereka.
Kalo direct picture atau DP BBM, biasanya emang digunakan juga buat menge-share gambar ke newsfeed BBM. Makanya, gunakan foto yang pantas. Hindari penggunaan foto yang menampilkan unsur pornografi atau gambar-gambar mengganggu, seperti gambar korban kecelakaan, karena gak semua orang akan nyaman melihat gambar-gambar semacam itu.
13. Jangan mengirim undangan game!
Salah satu hal yang paling menjengkelkan di aplikasi LINE adalah undangan untuk main game-game yang punya afiliasi dengan Line. Lihat poin sebelumnya; pastikan orang yang kamu kirimi undangan memang bermain atau tertarik untuk bermain game itu. Kalo kamu terus-terusan mengirim undangan ke orang yang gak tertarik, sama aja kamu melakukan spam.
Lagian daripada kamu ngirim invitasi game, mendingan kamu menyapa mereka deh, itung-itung silaturahmi. Mereka pasti bakal lebih seneng disapa kamu daripada disapa game.
14. Hindari sarkasme.
Kecuali sama orang yang udah kamu kenal dekat, hindari menggunakan kalimat sarkastik di pesan instan. Karena kita gak selalu bisa membaca nada bicara dalam tulisan, bisa-bisa orang yang kamu kirimi salah tangkap dan malah jadi tersinggung.
15. Selalu cek ulang untuk siapa pesan itu dikirim.
Ini penting banget. Jangan sampai kamu salah kirim pesan, karena pesan yang udah terlanjur terkirim gak bisa dibatalkan. Apalagi, aplikasi pesan instan bisa menyampaikan pesanmu sampai dalam sekejap.
Kami yakin kamu sudah familiar dengan aplikasi-aplikasi pesan instan ini. Bahkan mungkin juga kamu menggunakan lebih dari satu di antara mereka dalam keseharianmu. Tapi, sudahkah kamu mengerti tentang aturan-aturan nggak tertulis dalam menggunakan layanan itu?
1. Pesanmu gak dibalas? Santai aja sih.
Belum dibalas? Sabaaar.
Kalo pesanmu gak dibalas, ya udah. Tungguin aja. Gak perlu sampai mengirim pesan sampai berulang-ulang supaya dapat balasan. Siapa tahu orang yang kamu hubungi memang sibuk atau lagi gak pengen ngobrol. Terus-menerus mengirim pesan cuma bakal bikin mereka sebal sama kamu. Bisa-bisa. mereka malah akan nge-block kamu lho,
2. Selalu berikan balasan.
Berikan respon.
Sebaliknya dari poin nomor pertama, hargai mereka yang mengirimimu pesan dengan cara membalasnya sesegera mungkin. Mungkin saja mereka lagi butuh bantuanmu. Jangan lupa untuk membalas dengan kata-kata yang sopan, meskipun mungkin kamu lagi kalut.
Tapi kalo yang ngirim pesan ke kamu itu orang yang mencurigakan macam penguntit, mending jangan dibalas deh. Langsung blok aja akun atau nomor teleponnya.
3. Hargai jadwal tidur dan bangun orang lain.
Hargai jadwal orang lain.
Kalo kamu ngajak ngobrol seseorang jam 3 pagi atau pas mereka lagi kerja atau kuliah, itu namanya gak sopan. Perhatikan apakah pesanmu bakal mengganggu waktu tidur atau kerjaan mereka. Hargai kesibukan orang lain; kalo kamu gak tahu mereka lagi ngapain, ingat poin nomor 1.
4. Gak usah nulis terlalu panjang.
Gak usah ngirim teks panjang-panjang.
Namanya juga pesan instan — kamu gak perlu ngetik pesan panjang-panjang. Kalo kamu memang ingin menyampaikan sesuatu yang panjang dan rinci, lebih baik telepon aja atau ketemu langsung. Lagipula kalo kamu ngetik panjang-panjang, belum tentu si penerimanya sempat baca atau membalas dengan panjang kalimat yang sama, lho.
5. Sesuaikan bahasamu dengan lawan bicara.
Ngomong sama teman jelas beda dengan ngomong sama dosen atau atasanmu di tempat kerja. Jadi, pastikan bahasamu disesuaikan dengan lawan bicara: pakai bahasa sehari-hari atau bahasa formal. Jangan sampai kamu mengobrol dengan dosenmu dengan bahasa gaul lo-gue.
6. Menyingkat kata boleh, tapi jangan berlebihan.
Menyingkat kata itu gak papa, selama kamu memakai singkatan yang lazim dan masih mudah dimengerti oleh lawan bicara. Contohnya, kamu bisa menyingkat “yang” jadi “yg,” atau “dengan” jadi “dgn.” Tapi, jangan menyingkat “serupa” jadi “srp”. Ntar kalo dibaca jadi “sarap” atau “sirup”, gimana?
7. Hindari juga penggunaan simbol-simbol yang gak lazim.
Simbol-simbol yang gak lazim ini biasa digunakan oleh para pengguna Blackberry. Fitur autotext-nya memang asik sih. Tapi simbol-simbol yang ada di BB kamu belum tentu bisa muncul di layar pengguna Android dan iPhone lho; mereka cuma akan ditampilkan dalam bentuk kotak-kotak tanpa makna.
Selain itu, kamu juga sebaiknya menghindari menggunakan bahasa 4l4y yang bikin penerimanya jadi males dan ilfeel.
8. DAN JANGAN PAKAI CAPS LOCK!
LIHAT SENDIRI ‘KAN HASILNYA, NADANYA JADI KAYAK ORANG YANG LAGI MARAH-MARAH. PADAHAL SAYA NGOMONGNYA BIASA AJA LHO! Kalo kamu memang marah beneran dan jadi pengen teriak-teriak, mending gak usah nge-teks dulu deh. Tarik napas aja dalam-dalam.
9. Kalo kamu mengundang orang ke dalam grup, pastikan konteksnya sesuai.
Ada etika yang penting saat memanfaatkan aplikasi pesan instan, yaitu saat mengundang seseorang ke grup. Masuk ke dalam sebuah grup berarti kamu gak bisa mengontrol kapan anggotanya berkirim pesan; notifikasi akan membanjiri HP-mu. Makanya, pastikan orang yang kamu undang itu memang punya kepentingan di dalam grup.
Misalnya, kalo kamu bikin grup chat fotografi di Whatsapp, masukkan orang-orang yang benar-benar tertarik fotografi. Atau jika kamu bikin grup chat komunitas airsofter, ya pastikan mereka yang masuk adalah anggota komunitasmu.
10. Lalu, jika ada yang meninggalkan grup, hargai mereka.
Kalo ada yang menginggalkan grup, ya udah.
Nah, kalo ada yang meninggalkan grup, jangan sakit hati. Siapa tahu mereka gak tertarik lagi dengan topiknya atau notifikasinya sudah terlalu mengganggu karena ruangnya ramai (meski notifikasinya bisa di-mute sih). Gak usah maksa buat masukin mereka lagi ke grup. Biarkan ruang chat di grup digunakan bagi mereka yang berminat aja.
Sama halnya kalo kamu punya toko online yang jualan via IM. Jika orang-orang meninggalkan grup yang kamu buat untuk promosi tokomu, gak usah maksa buat nge-add mereka lagi. Daripada kamu diblok.
11. Hindari mengirimkan broadcast message yang gak penting.
Hindari BM yang gak penting.
Broadcast message alias BM itu fitur penting yang ada di BBM dan aplikasi chat lainnya. Kamu bisa dengan mudah mengirim satu pesan yang sama ke semua kontak yang ada di HP-mu. Sayangnya, fitur ini sering disalahgunakan dan seringkali malah mengganggu penerimanya.
Sama kayak grup, sebaiknya yang kamu BM itu mereka yang dirasa berminat dengan konteks isi BM-nya aja. Terus, jangan sering-sering mengirim BM kalo gak mau dianggap spamming. Hindari juga BM hoax: cek dulu kebenaran suatu berita sebelum kamu menyebarkannya.
12. Gunakan foto profil yang pantas dan cantumkan nama yang jelas.
Anggap aja profil di pesan instan itu identitasmu; fotomu harus mudah dikenali dan namamu jelas, sehingga orang yang mau menghubungi kamu juga gampang menemukanmu di antara kontak mereka.
Kalo direct picture atau DP BBM, biasanya emang digunakan juga buat menge-share gambar ke newsfeed BBM. Makanya, gunakan foto yang pantas. Hindari penggunaan foto yang menampilkan unsur pornografi atau gambar-gambar mengganggu, seperti gambar korban kecelakaan, karena gak semua orang akan nyaman melihat gambar-gambar semacam itu.
13. Jangan mengirim undangan game!
Salah satu hal yang paling menjengkelkan di aplikasi LINE adalah undangan untuk main game-game yang punya afiliasi dengan Line. Lihat poin sebelumnya; pastikan orang yang kamu kirimi undangan memang bermain atau tertarik untuk bermain game itu. Kalo kamu terus-terusan mengirim undangan ke orang yang gak tertarik, sama aja kamu melakukan spam.
Lagian daripada kamu ngirim invitasi game, mendingan kamu menyapa mereka deh, itung-itung silaturahmi. Mereka pasti bakal lebih seneng disapa kamu daripada disapa game.
14. Hindari sarkasme.
Kecuali sama orang yang udah kamu kenal dekat, hindari menggunakan kalimat sarkastik di pesan instan. Karena kita gak selalu bisa membaca nada bicara dalam tulisan, bisa-bisa orang yang kamu kirimi salah tangkap dan malah jadi tersinggung.
15. Selalu cek ulang untuk siapa pesan itu dikirim.
Ini penting banget. Jangan sampai kamu salah kirim pesan, karena pesan yang udah terlanjur terkirim gak bisa dibatalkan. Apalagi, aplikasi pesan instan bisa menyampaikan pesanmu sampai dalam sekejap.
Saking praktisnya, kadang kita terlalu cepat mengetik dan menekan tombol “kirim” tanpa ngecek lagi siapa yang kamu kirimi pesan. Memang sih, salah kirim lewat pesan insatn gak serentan SMS, karena biasanya profil penerima terlihat di utas obrolan. Tapi, jaga-jaga aja deh, jangan sampai pesan buat pacar jadi terkirim ke dosen. Hehehe. :p
16. Saat lagi bareng yang lain, jangan melulu terpaku ke layar HP-mu.
Hargai mereka yang ada bersamamu.
Kalo yang ini adalah etika berkirim pesan saat kita sedang hang out bareng keluarga, teman, atau pacar. Hargailah kehadiran mereka di samping kamu; jangan terlalu terpaku sama HP-mu sampai kamu mengabaikan mereka. Kalau nggak gitu, mereka bisa kesal sama kamu lho. Bisa-bisa mereka malas ngajak kamu lagi.
17. Yang paling penting: jangan SMS-an atau kirim pesan instan sambil berkendara!
Jangan sampai kamu berakhir seperti ini.
Ingat, nyawa kamu tuh cuma satu, kalo hilang gak bakalan ada serepnya. Dengan nge-teks sambil nyetir, kamu juga gak cuma membahayakan dirimu sendiri, tapi juga mempertaruhkan nyawa orang lain. Jadi, stop SMS-an, Whatsapp-an, BBM-an, atau apapun itu sambil nyetir ya!
Layanan pesan instan memang memudahkan kita, tapi juga rentan buat disalahgunakan sehingga mengganggu orang lain. Maka dari itu, perlu etika gak tertulis yang sebaiknya dipahami setiap orang yang memanfaatkannya. Jadi, perhatikan aturan gak tertulis di atas kalau kamu sedang berkirim pesan!
16. Saat lagi bareng yang lain, jangan melulu terpaku ke layar HP-mu.
Hargai mereka yang ada bersamamu.
Kalo yang ini adalah etika berkirim pesan saat kita sedang hang out bareng keluarga, teman, atau pacar. Hargailah kehadiran mereka di samping kamu; jangan terlalu terpaku sama HP-mu sampai kamu mengabaikan mereka. Kalau nggak gitu, mereka bisa kesal sama kamu lho. Bisa-bisa mereka malas ngajak kamu lagi.
17. Yang paling penting: jangan SMS-an atau kirim pesan instan sambil berkendara!
Jangan sampai kamu berakhir seperti ini.
Ingat, nyawa kamu tuh cuma satu, kalo hilang gak bakalan ada serepnya. Dengan nge-teks sambil nyetir, kamu juga gak cuma membahayakan dirimu sendiri, tapi juga mempertaruhkan nyawa orang lain. Jadi, stop SMS-an, Whatsapp-an, BBM-an, atau apapun itu sambil nyetir ya!
Layanan pesan instan memang memudahkan kita, tapi juga rentan buat disalahgunakan sehingga mengganggu orang lain. Maka dari itu, perlu etika gak tertulis yang sebaiknya dipahami setiap orang yang memanfaatkannya. Jadi, perhatikan aturan gak tertulis di atas kalau kamu sedang berkirim pesan!
sumber: http://www.hipwee.com/tips/aturan-aturan-memakai-pesan-instan-yang-wajib-kamu-indahkan-kalau-kamu-memang-sopan/
.
.