Medali Coburg
Paska Perang Dunia I, keadaan Jerman morat-marit, belum pernah ada keadaan terburuk suatu negara merdeka seburuk Jerman paska PD 2. Pengangguran 30% dari jumlah penduduknya, Hutang yang harus dilunasi, melunasi dengan cara mencetak uang sebanyak-banyaknya, bahkan uang cetakannyapun bukan dari logam melainkan dari serat kayu khusus, karena tambang logam Jerman sudah dikuasai Prancis dan Inggris.
Akibatnya Nilai mata uang anjlok alias Inflasi besar-besaran dan hampir tak ada harganya. Sampai Harga 1 Kg daging pada saat itu jika dinominalkan 4 milyar rupiah. Akhirnya banyak penduduk yang melakukan barter. Belum lagi Premanisme Politik, haluan kiri Komunis menghajar yang dianggap kapitalis. Sebaliknya juga Kapitalis menyewa beberapa orang Preman untuk menghajar Komunis. Hampir setiap Hari terjadi Pengeroyokan di jalan-jalan di kota besar.
Tanggal 14 Oktober 1922 Hitler diundang untuk menghadiri perayaan German Day (Hari Jerman) di Coburg, sekaligus disarankan untuk membawa teman-temannya. Saya telah berkata sebelumnya bahwa Hitler tak lebih dari seorang oportunis yang luar biasa, dan acara ini pun dia manfaatkan betul untuk menarik simpati rakyat Jerman kebanyakan. Dia menyewa beberapa gerbong kereta api dan memenuhinya dengan 800 orang pengikut setianya (bisa dibilang, seluruh anggota NSDAP saat itu!). Tidak lupa dia membawa pula 42 buah peralatan band, dalam usahanya menguasai simpati para penduduk kota
Perlu diingat bahwa pada tahun 1922 Hitler dan NAZI bukanlah siapa-siapa bukanlah apa apa di panggung politik nasional Jerman, dan hanya segerombolan pengikut fanatiknyalah yang berkeyakinan penuh bahwa ada sesuatu dalam diri lelaki kecil dengan kumis menggelikan ini. Kebanyakan orang Jerman bahkan tidak pernah melihat swastika. Berdasarkan keterangan, Orang-orang Yahudi dan para lawan politik Hitler hampir saja menghentikan kereta api ekspres Nazi yang melintasi tempat mereka. Menyewa kereta api tersebut benar-benar sebuah gertakan sejati, karena saat itu Partai Nazi begitu miskinnya dan hanya sedikit uang di kas organisasi. Setiap orang yang naik ke kereta itu membeli satu atau beberapa tiket, kadangkala dengan uang Marks(mata uang jerman) terakhir dalam sakunya.
Adolf Hitler berfoto bersama pendukung awal partai Nazi dalam peristiwa Coburg, cikal bakal dibuatnya Medali Coburg. Di belakang adalah kereta api yang membawa mereka dari Münich ke Coburg
Coburg, sebuah kota administratif terletak di Jerman bagian tengah, adalah kota yang sudah sejak lama didominasi oleh kaum Komunis Marxis, dan tentu saja kaum ini tidak ingin ada orang asing yang bikin rusuh di wilayahnya. Ketika para Nazi tiba di Coburg, seorang polisi berseragam memberitahu mereka bahwa mereka tidak diperbolehkan berbaris ke pusat kota dengan membunyikan peralatan band atau mengibarkan bendera swastika. Kata-kata itu bagaikan musik bagi telinga para oportunis.
Hitler mengesampingkan sang polisi dan dia bersama pasukannya tetap berbaris dengan gagahnya ke pusat kota dengan diiringi oleh bendera swastika yang berkibar dan alunan musik mars. Gerombolan orang ternyata telah menunggu dan siap-siap mencegah rencana Hitler tersebut. Tak ada yang tahu pasti siapakah para fanatik dari Münich ini, dan kenapa mereka begitu beraninya unjuk gigi di kota lain yang jelas-jelas mempunyai ideologi yang bermusuhan dengan mereka. Tiba-tiba beberapa orang dari kerumunan tersebut (kebanyakan pengikut Marxis) mulai melemparkan benda-benda, yang langsung disusul oleh perkelahian sengit yang berlangsung selama kira-kira 15 menit.
Hitler adalah seorang yang cerdas, karena tak disangka-sangka sebagian besar penduduk Coburg langsung bergabung dengan kumpulan Nazi dan berbalik merangsek ke para komunis. Ternyata mereka sudah lama memendam kebencian yang mendalam terhadap orang-orang Marxis yang petantang-petenteng di kota mereka. Dan Kini, para penduduk Coburg, akhirnya mereka melihat sang penyelamat yang akan mengenyahkan tekanan kaum komunis Marxis. Bagaimana dengan para petinggi kota sendiri? Yang jelas mereka semua tidak senang ada tawuran antar kelompok yang terjadi di kota mereka.
Keesokan harinya secara gilang gemilang kaum Nazi balik kembali ke Münich dengan menaiki kereta yang sama. Hitler diberitahu bahwa masinis yang juga salah satu Kaum Merah tidak bersedia untuk mengantarkan Hitler pulang. Sekali lagi, otak Hitler bekerja dan dia melihat suatu kesempatan baik. Dia lalu memberitahu para petinggi kota yang memang semuanya pada saat itu simpatisan komunis,bahwa kalau itu yang mereka inginkan, maka dia dan kelompoknya akan mengemudikan sendiri kereta api itu, tapi sebelumnya mereka akan menculik setiap komunis yang mereka temui dan akan membawanya ke Münich dengan kereta. Apa yang kemudian dipikirkan dan menjadi respons oleh para petinggi komunis?, yang jelas… para komunis itu menyerah, dan kereta jadi pergi. Hitler menang, baby!
Karena Peristiwa Coburg yang penuh nilai bukan hanya bagi perjuangan partai NSDAP, tetapi juga bagi rakyat Jerman. Bulan November 1936 diperkenalkan beberapa medali baru, salah satunya Medali Coburg. Diambil dari nama peristiwa di kota Coburg, Medali ini paling bergengsi menempati urutan pertama pada tingkatan medali NAZI. Dibuat dari perunggu murni, desain elegan, bentuk oval dengan relief kota diatasnya, dan latar utama medali adalah pedang menghadap ke bawah didepan swastika, terdapat angka tahun 1922-1932 untuk mengenang 10 tahun peristiwa di kota Coburg.