Sejak kami masih sekolah hingga masuk ke bangku kuliah Saya paling suka bergaul dengan para wong cilik yang ada disekitar tempat tinggal maupun di lingkungan sekolah, mulai dari penjaga malam, tukang kebun sampai cleaning service, petani, buruh, tukang becak, tukang bakso dan sebagainya.
Kebiasaan itu sampai sekarang masih kami pertahankan. kami pribadi merasa lebih nyaman bergaul dengan mereka, banyak pelajaran tentang hidup dan kehidupan yang kami peroleh dari mereka, dan dalam kesempatan ini kami akan sedikit membahasnya.
1. Inilah Sosialisasi yang Sebenarnya
1. Inilah Sosialisasi yang Sebenarnya
Jujur saja, Saya termasuk orang yang tidak suka dengan cara bersosialisasi masyarakat secara umum pada saat ini, namanya saja berkumpul namun masing-masing orang malah sibuk dengan gadget dan berbagai macam peralatan individualis lainnya.
Beda halnya jika kita Bergaul dengan wong cilik, mereka lebih mengerti apa itu bersosialisasi yang sebenarnya, Memang mereka juga punya HP atau apa lah namanya, tapi intensitas untuk menghubungi dan dihubungi lebih sedikit, Pembicaraan menjadi lebih fokus, penuh dengan suasana kekeluargaan. Sesuatu yang sudah langka di zaman sekarang ini.
2. Gudangnya Pelajaran Hidup
Ilmu bisa dicari, Ijazah bisa di dapat, namun pelajaran tentang kehidupan tidak akan mudah untuk diperoleh. Wong cilik dengan berbagai macam latar belakang dan kerasnya hidup dan kehidupan yang dijalani lebih mengerti tentang Kehidupan, dari mereka kita bisa belajar itu semua, dan mereka juga tidak akan segan untuk berbagi. Hal-hal yang luar biasa dan menginspirasi yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya bisa saja kita temukan pada mereka.
3. Mudah dimintai Bantuan
3. Mudah dimintai Bantuan
Para Wong Cilik mempunyai sifat ringan tangan, tentu saja ringan tangan disini dalam pengertian yang positif yakni suka tolong menolong, Jika kita mempunyai sebuah permasalahan , mereka tidak akan segan-segan untuk datang membantu, terutama dalam hal yang berhubungan dengan tenaga, secara materi mungkin mereka terbatas, namun tenaga mereka seakan tiada batasnya. Saya pernah merasakan sendiri hal tersebut ketika pindahan rumah, tanpa segan mereka datang untuk membantu mengangkat barang-barang.
4. Murah Meriah
Jika dilihat dari sisi ekonomi, bergaul dengan wong cilik itu murah meriah, kita tidak harus ke kafe atau tempat mewah lainnya, begitu pula dengan makanan dan minuman, cukup dengan segelas kopi atau teh dan berbagai macam cemilan seadanya sudah lebih dari cukup. Untuk tempat nongkrong juga bisa dimana saja, di pos ronda, teras rumah atau dipinggir jalan juga tidak menjadi masalah.
sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/548503d91a9975b2488b4570/?ref=homelanding&med=hot_thread
.