Kabar kematian Marco Simoncelli di lintasan balap MotoGp di Sirkuit Sepang, membuat publik dan pecinta balapan teringat kembali dengan Daijiro Kato.
Simoncelli adalah korban kedua setelah Kato, yang tewas akibat kecelakaan dalam balapan. Uniknya, kedua pembalap malang itu membela panji-panji tim yang sama, yakni tim Gresini Honda.
Daijiro KatÅ adalah pembalap Jepang kelahiran 4 Juli 1976. Awal karier di dunia balap dimulai sejak ia berumur 3 tahun. Pada tahun 1979, ia telah berlatih mengendarai motor pocket bike dan di usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike, bahkan sering menjadi juara.
Pada tahun 2001, dengan bergabung dengan tim Telefonica Movistar Honda dan mengendarai Honda NSR 250 pembalap bernomor 74 ini, meraih gelar juara dunia GP 250 cc. Ia meraih 11 kemenangan dari 16 seri yang dilombakan dan merebut 322 poin.
Tahun 2002 ia pindah ke kelas MotoGP, bergabung dengan tim Fortuna Honda Gresini dan mengendarai Honda NSR 500 ia mampu menyaingi pembalap pabrikan Honda dan pabrikan lainnya yang menggunakan motor 4 tak 990 cc
Musim 2003 ia membalap dalam tim yang sama dengan sponsor baru Telefonica Movistar dan turun penuh dengan RC211V. Sayang pembalap yang menjadi harapan Jepang untuk menjadi juara dunia pertama asal Jepang ini, tewas setelah mengalami kecelakaan dahsyat yang terjadi pada seri pertama MotoGP 2003 baru berjalan.
Kato tewas setelah motor RC211V yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dan hancur berkeping-keping di depan fansnya sendiri, di lap keempat GP Jepang pada tanggal 6 April 2003.
Simoncelli adalah korban kedua setelah Kato, yang tewas akibat kecelakaan dalam balapan. Uniknya, kedua pembalap malang itu membela panji-panji tim yang sama, yakni tim Gresini Honda.
Daijiro KatÅ adalah pembalap Jepang kelahiran 4 Juli 1976. Awal karier di dunia balap dimulai sejak ia berumur 3 tahun. Pada tahun 1979, ia telah berlatih mengendarai motor pocket bike dan di usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike, bahkan sering menjadi juara.
Pada tahun 2001, dengan bergabung dengan tim Telefonica Movistar Honda dan mengendarai Honda NSR 250 pembalap bernomor 74 ini, meraih gelar juara dunia GP 250 cc. Ia meraih 11 kemenangan dari 16 seri yang dilombakan dan merebut 322 poin.
Tahun 2002 ia pindah ke kelas MotoGP, bergabung dengan tim Fortuna Honda Gresini dan mengendarai Honda NSR 500 ia mampu menyaingi pembalap pabrikan Honda dan pabrikan lainnya yang menggunakan motor 4 tak 990 cc
Musim 2003 ia membalap dalam tim yang sama dengan sponsor baru Telefonica Movistar dan turun penuh dengan RC211V. Sayang pembalap yang menjadi harapan Jepang untuk menjadi juara dunia pertama asal Jepang ini, tewas setelah mengalami kecelakaan dahsyat yang terjadi pada seri pertama MotoGP 2003 baru berjalan.
Kato tewas setelah motor RC211V yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dan hancur berkeping-keping di depan fansnya sendiri, di lap keempat GP Jepang pada tanggal 6 April 2003.
Sesaat sebelum menabrak dinding, Kato memacu motor Honda Gresininya dengan kecepatan 200 kilometer per jam. Tabrakan maut itu terjadi sangat cepat dan dahsyat. Namun ada satu hal yang lain. Ketika Kato tergeletak di sirkuit, balapan tak dihentikan oleh official. Malah terlihat tubuh Kato diseret ke pinggir lapangan oleh petugas lapangan baru merawatnya.
Hal ini sangat bertentangan dengan prosedur merawat pembalap yang kecelakaan di lintasan. Banyak kritik terarah pada panitia balapan di Suzuka karena hal ini. Akibatnya, balapan di Suzuka dihentikan dan dipindahkan ke Montegi.
Pembalap Jepang tersebut koma dua pekan di rumah sakit. Ia tewas karena otaknya tak lagi mampu berfungsi setelah menabrak dinding pembatas lintasan sirkuit.
Kato sempat bertahan hidup dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan menggunakan helikopter. Berita kematian juara dunia GP 250 cc tahun 2001 ini merebak pada tanggal 20 April 2003, dua minggu setelah GP Jepang.
Namun ada satu hal unik dari Marco Simoncelli dan Daijiro Kato. Keduanya adalah pembalap dari Honda Gresini Racing. Tim ini bentukan Fausto Gresini, pembalap mantan juara dunia asal Italia.
Gresini aktif balapan pada 1983-1994. Ia juara kelas 125 cc pada 1985 dan 1987. Sepanjang sejarah balapnya, ia membalap 132 kali dan menang 21 kali, naik podium 47 kali.