Ads

Kamis, 08 September 2011

Masjid Terbesar di Eropa Barat "Essalam Mosque" Rotterdam

Masjid Essalam atau Assalam di kota Rotterdam, Belanda ahirnya selesai dibangun dan diresmikan penggunaannya pada hari Jum’at 17 Desember 2010 lalu setelah melalui sebuah perjalanan teramat panjang dalam pembangunannya.

Proses pembangunan masjid ini sempat terbengkalai akibat pertikaian internal panitia pembangunan, pertentangan dari kelompok yang anti pembangunan masjid disana, hingga ke masalah finansial. Kini setelah masjid tersebut selesai dibangun dan diresmikan, menjadi masjid terbesar di kawasan benua Eropa bagian barat.

Rotterdam, merupakan salah satu kota di Eropa yang paling ramah bagi muslim. Dengan jumlah presentase 40% dari 585,000 penduduk Rotterdam (data tahun 2009), Rotterdam bukan hanya dipimpin oleh Ahmed Aboutaleb, walikota muslim pertama di Rottherdam, beliau merupakan warga Belanda keturunan Maroko, tetapi telah menjadi kota imigran muslim terbesar di Belanda. Inilah salah satu keuntungan seorang muslim di Rotterdam, di kota ini, terdapat cukup banyak kios daging halal, masjid, dan organisasi keIslaman setempat.





Alamat dan Lokasi Masjid Essalam Rotterdam





Sejarah Pembangunan Masjid Essalam Rotterdam


Pembangunan dimulai tahun 2003 dan direncanakan berlangsung selama dua tahun untuk diresmikan dan digunakan tahun 2005, tapi panitia pembangunan mengatakan bahwa pihak oposisi sayap kanan-jauh telah menunda proyek tersebut. Setelah lima tahun ditunda karena menemui hambatan dari politisi sayap kanan, permasalahan internal pengurus hingga masalah pendanaan, ahirnya diresmikan tanggal pada hari Jum’at 17 Desember 2010

Masjid yang dibangun dengan dua buah menara yang menjulang setinggi 50 meter (164-kaki) ini dapat menampung 3.000 jama'ah dan akan menjadi masjid dan Islamic centre terbesar di negeri Belanda, kata kepala administrator masjid, Abdelrazak Boutaher. Pembangunan masjid Essalam secara keseluruhan menghabiskan dana sebesar 4 juta Euro.






Penyelesaian pembangunan Masjid As-Salam Rotterdam ini tak terlepas dari bantuan Yayasan Amal Al-Maktoum, sebuah yayasan amal milik Sheik Dubai, Sheikh Hamad bin Rashid Al-Maktoum, yang kemudian menempatkan satu orang dari yayasannya masuk dalam jajaran kepengurusan masjid tersebut. Al-Maktoum mengambil alih pembiayaan penyelesaian pembangunan masjid ini setelah sekian lama terbengkalai karena beberapa permasalahan yang disebut di awal, termasuk ancaman dari dewan kota yang meminta masjid tersebut agar segera diseleaikan atau dihancurkan.


Sengketa, kurang dana, dan mundur 6 tahun dari rencana


Pembangunan masjid besar ini sempat memicu ketegangan antara komunitas muslim yang hampir mencapai satu juta orang di Belanda dengan penduduk pribumi Belanda. Pembangunan masjid ini memang bersamaan dengan rencana pembangunan masjid di Amsterdam, yang kemudian memicu penolakan.








Peresmian Masjid Essalam


Permasalahan berahir ketika dana bantuan dari Dubai benar benar mengalir, pembangunan masjid berlanjut hingga selesai dan ahirnya diresmikan tanggal 17 Desember 2010 oleh Walikota Walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb dan Alderman Hamit Karakus, perencana kota dan perumahan kotapraja Rotterrdam. Ahmed Aboutaleb adalah muslim keturuan Maroko dan menjadi muslim pertama yang menjadi walikota Rotterdam, sementara Alderman Hamit Karakus adalah muslim Rotterdam keturunan Turki.

Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Ali Thani Al Suwaidi - duta besar UEA untuk Belanda, Duta Besar Maroko untuk Belanda, Mirza Al Sayegh - direktur kantor Sheikh Hamdan dan anggota pengurus yayasan Al Maktoum, pemimpin komunitas Muslim, serta kaum muslimin Rotterdam.

Dr Hussein Halawa, penceramah Islamic Centre di Dublin, memberikan khotbah Jumat pertama di Masjid baru itu, mendesak kaum Muslim untuk mengikuti aliran Islam moderat dan menjauhkan diri dari perbedaan. Masjid itu sekarang menjadi monumen budaya paling terkenal kedua di Rotterdam setelah Balai Kota Dewan. Masjid seluas 3.200 meter persegi itu mampu menampung 3000 jamaah dan mendedikasikan satu lantai penuh dari tiga lantai yang ada untuk jamaah wanita.






Arsitektur Masjid


Masjid Essalam dibangun dengan luas 2500 meter persegi diperkirakan mampu menampung jemaah hingga 3000 orang. Dibangun empat lantai di atas tanah seluas 800 kaki persegi. Lantai dasar dipakai untuk keperluan aktivitas non relijius termasuk toko, dapur dan ruang umum untuk segala aktiivitas pengurus termasuk tempat wudhlu untuk laki laki. Termasuk ruang untuk kantor ruang kelas, ruang imam, serta ruang makan.
Foto dari rnw.nl
Dibagian tengah ruang balkon lantai satu dan lantai dua digunakan sebagai ruang sholat jemaah laki laki sedangkan lantai paling atas dipakai untuk ruang sholat bagi jemaah wanita. Masing masing ruang sholat di interkoneksi dengan void untuk memberikan penerangan alami dari kubah yang berukuran 25 meter di atas masjid, di topang dengan 4 tiang utama.

ekterior masjid dirancang dengan gaya masjid Nabi di Madinah dipadu dengan gaya mamluk mesir abad ke 15. keseluruhan gedung di ditutup dengan batu alam dengan aksen warna warni batu abu abu kebiruan. Sedangkan lengkungan jendela dibuat dari batu buatan. Pintu utama masjid diletkkan di sebelah barat, ruang mihrab di sisi tenggara masjid. Rancangan masjid ini dibuat oleh arsitek Wilfried van Winden, dibawah nama Molenaar & Van Winden architects. Van Winden sendiri berprakterk kearsitekturan dengan nama WAM architects.






Ads

Daftar Isi