Rabu, 23 April 2014
10 Fakta Menakjubkan Seputar Korea Selatan
Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling menarik di dunia. Drama, musik, girlband, boyband, makanan dan budaya Korea Selatan merupakan magnet yang menarik kaum muda mudi untuk mengagumuninya. Hasil yang menakjubkan ini tidaklah terlalu buruk, mengingat negara yang berpisah dengan Korea Utara tersebut baru terbentuk sejak 1948.
10. Alkohol Dijadikan sebagai Cara Bersosialisasi
Minum merupakan bagian penting dari masyarakat Korea Selatan. Ini adalah cara orang bersosialisasi dan mengenal satu sama lain. Setidaknya sebulan sekali, bahkan seminggu sekali, masyarakat Korea Selatan pergi keluar untuk makan dan minum dengan rekan kerja mereka. Peristiwa ini dikenal sebagai "hoesik" dan melibatkan banyak minuman beralkohol.
Namun, ada banyak aturan ketika agan ingin mengikuti acara minum-minum ini. Jika seorang senior menuangkan bir agan, agan harus memegang gelas dengan kedua tangan. Dan jika agan menuangkan minuman untuk seseorang yang lebih tua, botol harus dipegang dengan kedua tangan. Hanya senior atau orang-orang yang berwenang dapat menggunakan satu tangan. Dan ingat untuk selalu menunggu senior untuk minum terlebih dahulu.
Bahkan jika agan tidak minum, agan harus menerima gelas pertama yang ditawarkan, atau orang-orang akan berpikir kalau agan brengsek.
9. Mitos Tinta Merah
Setiap masyarakat tentu memiliki takhayul-takhayul pada daerah masing-masing. Bagi mayoritas penduduk Korea Selatan, menulis nama seseorang dengan tinta merah menandakan bahwa orang tersebut akan mengalami kesialan dalam waktu dekat. Bahkan ada yang beranggapan mereka akan mati dalam waktu dekat.
Lalu mengapa masyarakat Korea Selatan begitu menghindari tinta merah? Karena pada saat pemakaman nama jenazah ditulis dengan dengan tinta merah. Beberapa percaya bahwa tinta merah mengusir setan dan melindungi orang mati. Tetapi jika agan menulis nama orang yang masih hidup dengan warna merah, maka yang terjadi adalah efek sebaliknya. Jadi jika agan menandatangani kontrak, atau menulis surat, sebaiknya menggunakan tinta berwarna hitam.
8. Budaya Jabat Tangan yang Hirarkis dan Mengajarkan Kesantunan
Bill Gates pernah menjadi perbincangan hangat media Korea Selatan di awal tahun ini ketika ia bertemu Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Banyak orang berpendapat bahwa perilakunya tidak pantas, surat kabar dan talk show sangat peka dalam menganalisis, bahkan pengguna internet Korea Selatan juga memperdebatkan kejadian tersebut .
Apa yang dia lakukan sehingga membuat marah banyak orang? Bill Gates memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celana saat menyalami presiden Korea Selatan. Dalam budaya Korea Selatan, ada cara yang benar dan salah untuk berjabat tangan, dan itu ada hubungannya dengan status atau usia seseorang. Jika agan berjabat tangan dengan seorang teman atau seseorang yang lebih muda, agan dapat menggunakan satu tangan. Tapi jika agan bertemu seseorang yang lebih tua atau seseorang dalam posisi otoritas, sebaiknya agan menggunakan dua tangan.
7. Sistem Pendidikan di Korea Selatan yang Sangat Disiplin
Mahasiswa Korea Selatan memiliki masa depan yang sangat cerah. Mereka peringkat nomor dua di dunia, dan memiliki tingkat kelulusan hingga 93 persen (sedangkan AS hanya memiliki 77 persen), dan mereka memiliki sistem pendidikan terbaik kedua di dunia setelah Finlandia. Semua pencapaian tersebut dilakukan dengan sistem belajar yang disebut "hagwons."
Hagwons secara umum berarti pendidikan di luar sekolah ketika pulang dari sekolah. Anak-anak menghadiri akademi ini untuk mempelajari mata pelajaran mulai dari matematika dan ilmu pengetahuan, taekwondo, balet, dan tari perut. Para guru terbaik diambil untuk mengajar murid-murid, dan beberapa guru yang sangat populer akan mendapatkan jutaan dolar dalam setahun. Namun, guru yang tidak melakukan dengan baik diletakkan dalam masa percobaan.
Orang tua di Korea menghabiskan $ 17 miliar dolar tahun untuk membiayai akademi. Bandingkan dengan $ 15 miliar per tahun yang dihabiskan Amerika untuk video game. Bahkan, hagwons begitu sukses sehingga membuat perusahaan-perusahaan seperti Goldman Sachs dan AIG berinvestasi dalam sistem pendidikan Korea.
Namun, ada pula sisi negatif yang ditimbulkan dari sistem hagwons. Keluarga terkaya mendapatkan guru terbaik sedangkan siswa dari keluarga yang kurang beruntung mendapatkan fasilitas seadanya. Pemerintah Korea Selatan sendiri mengkhawatirkan masalah ini dari sudut pandang demografis. Laju pertumbuhan penduduk Korea Selatan termasuk terendah diantara negara-negara industri lainnya. Kepopuleran hagwon di tengah Korea, semakin membuat masyarakat enggan untuk memiliki lebih banyak anak demi bisa memusatkan investasi dana pendidikan yang besar untuk anak mereka. Dalam jangka panjang hal ini tentunya berdampak pada kependudukan Korea Selatan. Pemerintah sendiri telah berusaha menindaklanjuti masalah ini dengan memperketat regulasi untuk hagwon. Tapi sepertinya hal ini tidak menyurutkan animo orang tua di Korea untuk tetap mengirim anak-anaknya ke hagwon.
6. Persaingan Korea-Jepang
Di masa lalu, Jepang pernah menyerang semenanjung Korea. Setelah beberapa kali gagal, Jepang berhasil menaklukkan Korea pada tahun 1910 dan memerintah dengan sangat otoriter memaksa Korea untuk berlatih Shinto agar dapat berbicara bahasa Jepang. Hal ini semakin memburuk selama Perang Dunia II, ketika militer Jepang memaksa hampir 200.000 wanita, yang kebanyakan berasal dari Korea, untuk bekerja sebagai "wanita penghibur" di rumah bordil di seluruh China. Selain itu, ribuan warga Korea disiksa dalam Unit 731.
Puluhan tahun kemudian, banyak warga Korea Selatan masih menyimpan dendam dan merasa bahwa Jepang belum benar meminta maaf atas kejahatan perang.
Masalah ini semakin rumit oleh perebutan pulau di lepas pantai Korea Selatan. Pulau ini disebut Dokdo (Korea) dan Takeshima (Jepang), pulau-pulau ini telah membangkitkan amarah sebagaimana yang terjadi saat Perang Dunia II. Korea Selatan mengklaim mereka telah menguasai pulau sejak 1696, sementara Jepang mengatakan mereka telah dimiliki pulau tersebut sejak pertengahan 1600-an.
5. Teknologi dalam Negeri yang Dicintai Masyarakat Lokal
Diperkirakan 98% warga Korea Selatan memiliki ponsel pribadi dan menggunakannya tidak hanya untuk panggilan dan pesan tetapi juga untuk menonton TV dan melacak status game online mereka. Perusahaan Korea Selatan Samsung dan LG adalah perusahaan telepon seluler pertama dan ketiga terbesar di dunia. Ponsel baru sangatlah mahal di Korea Selatan, namun hal ini tidak menghentikan minat konsumen untuk mengganti ponsel mereka rata-rata setiap 11 bulan.
Banyak ponsel Korea Selatan memiliki siaran TV melalui Digital Multimedia Broadcasting (DMB), yang sekarang menyediakan tujuh saluran TV. Lebih dari satu juta ponsel DMB telah terjual dan operator raksasa seperti KT dan SK Telecom telah memberikan cakupan di seluruh bagian kota-kota besar.
Nokia, salah satu perusahaan ponsel terbesar di dunia, mengalami penurunan yang signifikan dalam penjualan ponsel di Korea Selatan. Sementara itu Motorola memegang 4% saham dari penjualan ponsel di Korea Selatan.
4. Makeup Bagi Kaum Pria
Pria Korea Selatan sangat terobsesi dengan kosmetik. Faktanya pria-pria di Korea Selatan menghabiskan sekitar $ 900 juta per tahun untuk kosmetik. BB cream foundation adalah produk pilihan, tapi pembersih wajah, pelembab anti-penuaan, dan krim mata juga sangat populer. Bahkan ada acara TV yang didedikasikan untuk cara berdandan kaum pria. Sekitar 20 persen dari penduduk laki-laki menggunakan make up secara teratur. Pasar kerja Korea Selatan sangat kompetitif, dan memakai makeup sudah menjadi bagian dari permainan. Orang-orang ini ingin membuat kesan yang baik dalam wawancara pekerjaan mereka dengan menyembunyikan noda dan tampak seperti selebriti. Sepertinya di Korea, hal tersebut sudah menjadi gaya hidup.
3. Tipe Kepribadian Menurut Golongan Darah
Di Korea Selatan, darah menjadi perbincangan besar. Bukan hanya memberikan oksigen ke seluruh tubuh, tapi juga dianggap memberikan kepribadian kepada diri seseorang. Orang-orang di Korea Selatan dapat menilai sifat dan watak seseorang hanya dari golongan darah.
Terdapat sifat positif dari setiap golongan darah. Orang dengan golongan darah A misalnya, mereka dianggap konservatif dan tepat waktu, tetapi mereka bisa juga obsesif, tegang, dan sedikit introvert. Namun, mereka biasanya lebih dewasa dan setia terhadap pasangan.
Orang dengan golongan darah B dapat dikatakan berkebalikan dengan golongan A. Mereka memiliki kelebihan dalam hal strategi dan kreativitas, mereka juga cenderung untuk menipu pada pasangan mereka, malas, dan tidak sabar.
Golongan darah AB, mereka biasanya lebih dingin dan dapat mengontrol emosi, tetapi mereka dapat berubah menjadi keras dan menghakimi.
Golongan darah O berarti seseorang ambisius dan atletis. Mereka ingin hal-hal besar dalam hidup, dan tidak ada yang akan menghalangi mereka. Di sisi lain, mereka sombong dan egois. Tapi begitu mereka memutuskan untuk berkomitmen dalam hubungan, mereka umumnya cukup setia.
2. Operasi Plastik Menjadi Hal Yang Lumrah
Semua orang ingin menjadi cantik , terutama Korea Selatan. Menurut sebuah survei tahun 2009, satu dari lima wanita Korea telah menjalani operasi plastik. Tidak seperti negara-negara lain, tidak ada rasa malu untuk pergi ke klinik spesialis untuk melakukan bedah, bahkan hal tersebut sudah dianggap lumrah. Gadis-gadis SMA sering didorong oleh orang tua mereka untuk mempercantik tampilan luar mereka, dan operasi plastik adalah hadiah kelulusan umum.
Bahkan Miss Korea 2012 juga menjalani operasi plastik , dan semua orang menganggapnya sebagai hal yang sudah biasa terjadi. Dan wanita bukanlah satu-satunya target industri kosmetik. Pria di Korea Selatan lebih merasa percaya diri apabila sudah berdandan ketika berhadapan dengan masalah pekerjaan maupun asmara.
Kebanyakan wanita ingin tampilan yang sama, yang meliputi hidung kecil , dagu berbentuk V, dan mata besar dan memiliki kantung yang mencolok. Namun, banyak warga Korea yang membayar harga yang sangat mahal untuk penampilan baru mereka. Lima puluh dua persen wanita yang telah menjalani operasi plastik secara berlebihan merasakan dampak "mati rasa" pada bagian wajah saat mereka bersentuhan maupun saaat mengunyah makanan.
1. Wabah Ubur-Ubur
Bayangkan agan berada di film sci-fi dimana terjadi serangan ubur-ubur, dan tim ilmuwan harus merakit robot untuk melakukan pertempuran dengan ubur-ubur mematikan. Hanya saja hal tersebut tidak hanya terjadi dalam film: Ini benar-benar terjadi di lepas pantai Korea Selatan, dan bukan tidak mungkin segera terjadi di seluruh dunia.
Jumlah ubur-ubur di seluruh dunia terus berkembang, dan ini menyebabkan beberapa masalah. Kawanan ubur-ubur dapat tersebar hingga ratusan mil, mengganggu penangkapan ikan, dan memaksa wisatawan untuk menjauh dari pantai, dan tentunya sangat berpengaruh terhadap perekonomian.
Korea Selatan sendiri telah kehilangan $ 300.000.000 akibat wabah ubur-ubur. Jadi, para ilmuwan di Korean Advanced Institute of Science and Technology bersatu untuk memerangi gerombolan ubur-ubur berbahaya tersebut.
JEROS, Robot pembasmi ubur-ubur buatan Korea Selatan.
Robot pembasmi ubur-ubur dikenal sebagai JEROS (Jellyfish Elimination Robotic Swarm), robot ini berburu dalam kemasan dan membasmi setiap ubur-ubur yang mereka lewati. Robot diprogram dengan arah, dan JEROS lainnya mengikuti pemimpin, menerima arah nirkabel. Robot mengambang di atas air dan menggunakan kamera untuk mencari mangsa. Begitu mangsa sudah terkunci, mereka menjebak buruan mereka dengan jaring dan mencabik mereka dengan baling-baling runcing. Awalnya, JEROS hanya bisa membunuh 900 ubur-ubur per jam, tapi sekarang mereka dapat memilah-milah hampir 2.000 ekor.
sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/52799580bfcb179e50000000
.
Tags:
World
Daftar Isi
-
▼
2014
(607)
-
▼
April
(8)
- Perkembangan Game FIFA Dari Dulu Sampai Sekarang
- 10 Fakta Menakjubkan Seputar Korea Selatan
- Membangun Indonesia, Apakah dengan Boros Kertas?
- 15 Cara Mengendalikan Dan Menahan Amarah
- Nasib Mahasiswa/i di Indonesia, apakah memang begitu?
- Penyebab Remaja suka Menyendiri dan cara Mengatasinya
- 5 Tipe Temen yang Tidak Boleh Kamu Tinggalkan Seum...
- Mereka Pahlawan Sebenarnya Namun Terlewatkan dalam...
-
▼
April
(8)