Sosial media sangat populer di Indonesia. Mulai dari Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube. Saat ini, menurut data dari situs Sycomos, pengguna Twitter Indonesia terbesar di Asia. Sementara Facebooker Indonesia terbanyak ke-4 di dunia setelah Amerika Serikat, Brazil dan India.
Social media tersebut melahirkan perilaku-perilaku unik yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh para pembuat platformnya. Berikut beberapa perlaku unik di social media yang hanya terjadi di Indonesia:
1. Ngobrol, flirting di timeline
Orang Indonesia terkenal ramah, suka menyapa. Dan kebiasaan ini terbawa juga sampai di online, terutama di Twitter. Di social media yang menyediakan space hanya 140 karakter itu, banyak tweeple yang melakukan obrolan mulai tentang makan siang, beli sepatu yang bagus, sampai urusan percintaan. Tak jarang di Twitter ada yang flirting mengajak ketemuan atau hal-hal yang sifatnya sangat personal yang tidak ada hubungannya dengan informasi publik.
2. Membuka toko Online di Instagram
Instagram sebenarnya bukan plaform untuk berjualan online. Namun orang indonesia super kreatif, sehingga bisa memaksimalkan aplikasi tersebut untuk mencari uang. Dan ternyata banyak yang sukses. Beberapa toko online personal yang sukses itu diantaranya adalah SaroengMaumere, Kamengski dan masih banyak lagi. Memang sampai sekarang dari pihak Instagram tidak melarang aktivitas yang hanya terjadi di Indonesia itu.
3. Me-like semua page di Facebook
Entah karena hanya latah, ikut-ikutan, atau memang benar-benar menyukai sebuah tema di Page, Facebooker Indonesia sangat mudah sekali mengklik like di Facebook. Sehingga pertumbuan "like" di Indonesia sangat cepat. Dan hal ini cukup menguntungkan para brand yang berlomba-lomba mencari banyak-banyakan like. Apalagi dengan iming-iming hadiah, Facebooker Indonesia sangat mudah terpancing untuk melakukan aktivitas itu.
Instagram sebenarnya bukan plaform untuk berjualan online. Namun orang indonesia super kreatif, sehingga bisa memaksimalkan aplikasi tersebut untuk mencari uang. Dan ternyata banyak yang sukses. Beberapa toko online personal yang sukses itu diantaranya adalah SaroengMaumere, Kamengski dan masih banyak lagi. Memang sampai sekarang dari pihak Instagram tidak melarang aktivitas yang hanya terjadi di Indonesia itu.
3. Me-like semua page di Facebook
Entah karena hanya latah, ikut-ikutan, atau memang benar-benar menyukai sebuah tema di Page, Facebooker Indonesia sangat mudah sekali mengklik like di Facebook. Sehingga pertumbuan "like" di Indonesia sangat cepat. Dan hal ini cukup menguntungkan para brand yang berlomba-lomba mencari banyak-banyakan like. Apalagi dengan iming-iming hadiah, Facebooker Indonesia sangat mudah terpancing untuk melakukan aktivitas itu.
4. Memasang foto-foto anak
Banyak sekali foto-foto anak dari bayi sampai balita yang sengaja diposting oleh orang tuanya di Facebook. Padahal konon itu melanggar privasi anak. Selain itu sangat berbahaya karena foto tersebut akan menjadi sasaran para pedofilia yang terus berkeliaran di dunia online.
Banyak sekali foto-foto anak dari bayi sampai balita yang sengaja diposting oleh orang tuanya di Facebook. Padahal konon itu melanggar privasi anak. Selain itu sangat berbahaya karena foto tersebut akan menjadi sasaran para pedofilia yang terus berkeliaran di dunia online.
Sebenarnya ada fitur untuk memproteksi siapa saja yang boleh melihat postingan di akun Facebook kita, namun kadang para Facebooker agak tidak mempedulikannya.
5. Kultweet
Orang Indonesia memang suka berbagi pengetahuan. Selain dipakai untuk asyik mengobrol, orang linimasa Twitter juga dipakai untuk berbagi ilmu kepada followernya. Banyak pakar atau praktisi yang dengan suka rela berbagi pengetahuannya di timeline sesuai bidang yang ia kuasai: tentang copywriting, sejarah, iklan ataupun juga gerakan social. Biasanya mereka menandai kultweetnya dengan nomor, bahkan ada yang sampai ratusan. Dan follower memang sangat antusias mengikutinya.
Orang Indonesia memang suka berbagi pengetahuan. Selain dipakai untuk asyik mengobrol, orang linimasa Twitter juga dipakai untuk berbagi ilmu kepada followernya. Banyak pakar atau praktisi yang dengan suka rela berbagi pengetahuannya di timeline sesuai bidang yang ia kuasai: tentang copywriting, sejarah, iklan ataupun juga gerakan social. Biasanya mereka menandai kultweetnya dengan nomor, bahkan ada yang sampai ratusan. Dan follower memang sangat antusias mengikutinya.
6. Twitwar
Linimasa twitter juga dipakai untuk beradu argumen tentang topik tertentu. Diskusi yang memanas kadang berujung pada twitwar. Bahkan twitwar yang panas di timeline akan memunculkan perkelahian, adu fisik, duel secara offline. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu antara dua kubu yang berbeda pendapat.
Linimasa twitter juga dipakai untuk beradu argumen tentang topik tertentu. Diskusi yang memanas kadang berujung pada twitwar. Bahkan twitwar yang panas di timeline akan memunculkan perkelahian, adu fisik, duel secara offline. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu antara dua kubu yang berbeda pendapat.
7. Minta ijin follow
Timeline Twitter itu ibarat pasar, setiap orang adalah penjual yang menawarkan dagangannya memakai toa. Intinya timeline adalah tempat yang terbuka, siapa saja “bebas” berbicara sesuai tujuannya masing-masing.
Timeline Twitter itu ibarat pasar, setiap orang adalah penjual yang menawarkan dagangannya memakai toa. Intinya timeline adalah tempat yang terbuka, siapa saja “bebas” berbicara sesuai tujuannya masing-masing.
Setiap follower bisa memfollow, mengunfollow, memblock siapapun yang mau. Namun beberapa tweeple di sini sangat ramah, mereka meminta ijin dulu ketika akan memfollow seseorang. Namun sebaliknya jarang sekali yang meminta ijin untuk unfolllow. Unfollow kadang dianggap tidak mau berteman.
sumber: http://citizen6.liputan6.com/read/2179745/7-perilaku-unik-di-socmed-yang-hanya-terjadi-di-indonesia?p=5
.